Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Nyatakan Dukung Jokowi di 2019, Demokrat Anggap Itu Bentuk Kesantunan

Kompas.com - 28/06/2018, 06:47 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat tidak mempermasalahkan pernyataan Khofifah Indar Parawansa yang mengaku hanya akan mendukung Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Demokrat menganggap pernyataan Khofifah tersebut hanya sebagai bentuk kesantunan terhadap orang yang pernah menjadi atasannya.

Sebelum maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018, Khofifah adalah menteri sosial di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.

"Tentu itu menunjukkan kesantunan beliau. Tidak mungkin juga Bu Khofifah yang baru menang quick count langsung menyatakan tidak akan mendukung Jokowi di 2019," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Kompas.com, Rabu (27/6/2018) malam.

Baca juga: Khofifah Mengaku Hanya Akan Mendukung Jokowi di Pilpres 2019

Meski begitu, Ferdinand meyakini, dukungan Khofifah di Pilpres 2019 mendatang akan berkembang seiring berjalannya waktu dan dinamika politik. Ia yakin Khofifah akan mempertimbangkan mendukung pasangan calon yang diusung Partai Demokrat.

Sebab, Demokrat adalah salah satu parpol pendukung Khofifah di Pilgub Jatim.

"Tentu Bu Khofifah akan mendukung parpol yang mendukungnya," kata Ferdinand.

Masalahnya, lanjut Ferdinand, saat ini Partai Demokrat juga belum memastikan akan mendukung siapa dalam Pilpres 2019. Menurut dia, bisa saja Demokrat pada akhirnya ikut mengusung Jokowi.

Baca juga: SBY: Semua Warga Jatim adalah Rakyat Ibu Khofifah

 

Selain itu, parpol lain pendukung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim, seperti Golkar, Nasdem, PPP, dan Hanura, juga memang sudah menyatakan dukungan terhadap Jokowi di Pilpres 2019.

"Jadi betul-betul kami memahami kenapa Bu Khofifah menyampaikan hal itu, itu sikap kesantunan beliau kepada Jokowi. Tidak masalah," ujarnya.

Khofifah sebelumnya memastikan dirinya hanya akan mendukung Joko Widodo jika kembali maju dalam Pemilu Presiden 2019. Pengakuan itu disampaikan Khofifah dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi, Rabu (27/6/2018).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo HASIL PILKADA JATIM 100% PUKUL 17.53 WIB

Dalam wawancara itu, Khofifah memuji kerja Jokowi selama ini. Sewaktu menjabat menteri sosial, Khofifah mengaku sering melihat langsung bagaimana Presiden Jokowi bekerja.

"Kerja kerasnya beliau tentu berharap bisa menuntaskan PR-PR," ucap Khofifah.

Rosi kemudian bertanya, apakah bersedia kembali menjadi jubir Jokowi seperti Pilpres 2014, Khofifah menjawab, "Kalau ditunjuk, he-he-he."

"Jadi, Anda hanya akan mendukung Pak Jokowi dan bukan capres lain?" tanya Rosi.

"Iya, insya Allah begitu," jawab Khofifah.

Kompas TV Berikut keterangan pers dari Khofifah Indar Parawangsa - Emil Dardak di Surabaya, Jawa Timur.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com