Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Kelompok Teroris Anggap Pesta Demokrasi Syirik

Kompas.com - 25/06/2018, 16:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjelaskan operasi penangkapan yang menewaskan dua terduga teroris di Depok, Jawa Barat akhir pekan lalu.

Kedua terduga teroris ditembak mati karena melawan petugas.

Keduanya diduga hendak melancarkan aksi teror pada saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat.

Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas di Depok Rencanakan Aksi Teror pada Pilkada Jabar

Tito menuturkan, kelompok-kelompok teroris cenderung menganggap pesta demokrasi seperti Pilkada tidak sesuai dengan nilai yang mereka yakini.

"Dianggap buatan manusia, sehingga pesta demokrasi bagi mereka itu adalah pesta syirik," kata Tito dalam rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka pengamanan Pilkada 2018 di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).

Tito menjelaskan, kepolisian mendeteksi ada beberapa orang dari kelompok teroris yang ingin mengganggu tempat pemungutan suara (TPS). Oleh sebab itu, kepolisian langsung mengambil tindakan cepat.

"Kita sudah mendeteksi, menginventarisasi kelompok-kelompok itu," ungkap Tito.

Ia mengungkapkan, kepolisian sudah meringkus setidaknya 13 orang terduga teroris termasuk penangkapan di Depok. Namun demikian, ada juga di antaranya yang ditangkap dalam keadaan hidup.

Namun demikian, Tito meminta masyarakat untuk tidak takut datang ke TPS pada saat Pilkada. Sebab, Polri sudah melakukan tindakan preventif.

"Kita minta masyarakat jangan ragu-ragu untuk ke TPS. Jangan takut ke TPS, kita jamin keamanannya," tegas Tito.

Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror menembak mati dua orang terduga teroris di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018). Kedua orang itu berinisial AS dan AZW alias MRS.

Baca juga: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Depok

"Telah dilakukan operasi penindakan hukum terhadap jaringan terorisme yang merencanakan aksi teror dalam waktu dekat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M. Iqbal dalam keterangan resminya.

Iqbal menyatakan, kedua terduga teroris tersebut ditembak mati lantaran melawan dalam proses penyergapan. Mereka mengancam petugas dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api.

M. Iqbal mengungkapkan, AS dan AZW merencanakan untuk melakukan aksi teror pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat, pekan depan.

"Merencanakan amaliyah dalam pelaksanaan pilkada Jabar 2018," kata Iqbal dalam pernyataan resminya, Sabtu.

Kompas TV Densus 88 Antiteror menindak terduga teroris di sejumlah lokasi di Jawa Barat.

Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas di Depok Rencanakan Aksi Teror pada Pilkada Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com