Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bersalaman dengan Presiden Jokowi, Apa Saja yang Diucapkan Warga?

Kompas.com - 15/06/2018, 13:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Warga begitu antusias saat bertemu Presiden Joko Widodo di halalbihalal Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah di Istana Presiden Bogor, Jumat (15/6/2018).

Ketika sudah berhadap-hadapan, ada saja ungkapan dan aksi yang unik dari warga yang datang kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, seorang bapak, misalnya, memberikan sebuah amplop kecil ke Jokowi. Jokowi menerimanya, kemudian memasukkan amplop itu ke saku kanannya.

Baca juga: Saya Mau Doakan Pak Presiden Biar Selamat, Itu Saja...

Iriana sontak mengambil amplop tersebut dari saku Jokowi kembali dan menyerahkannya ke protokol kepresidenan tanpa melihat isinya terlebih dahulu.

Ada pula seorang bapak bernama Abdullah asal Jakarta yang memberikan topinya kepada Presiden.

Pria yang datang bersama seorang anak laki-laki melepaskan topinya dan memberikan kepada Presiden setelah bersalaman. Kepada wartawan, Abdullah mengaku, memberikan pesan khusus ke Jokowi.

"Lanjutkan, sukses. Infrastruktur dan kepemimpinan rakyat," ujar Abdullah.

Baca juga: Kocaknya Poster Imbauan Polisi, Lu Cinta Luna, Mending Lu Cinta Nyawa hingga Jangan Sambil Nelfon, Takut Dimiskol Malaikat

Beragam ucapan juga disampaikan masyarakat ke Presiden Jokowi. Selain mengucapkan "selamat Hari Raya Idul Fitri" dan "mohon maaf lahir batin", warga yang bersalaman juga terlihat melontarkan ucapan, misalnya:

- "Lanjut dua periode, Pak"

- "Sehat selalu, Pak"

- "Saya nge-fans sama Bapak."

Mendengar segala ucapan itu, Jokowi hanya tersenyum dan membalasnya dengan kalimat "mohon maaf lahir batin."

Baca juga: Senyum Geli Jokowi Saat Gendong Anak Balita Bernama Jokowi di Asmat

Tak hanya kalimat-kalimat singkat disampaikan kepada Jokowi, ada pula warga yang curhat mengenai persoalan pribadinya kepada Presiden.

Untuk yang satu ini, Jokowi hanya mendengar curhatan masyarakat sambil mengangguk-anggukkan kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com