Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Pencapresan Amien Rais Dinilai Cuma "Test The Water"

Kompas.com - 13/06/2018, 15:46 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya nama Amien Rais sebagai salah satu figur bakal calon presiden yang akan bertarung pada 2019, dinilai hanya sekadar upaya untuk mengetahui reaksi publik. Amien dinilai tak punya modal cukup untuk maju dalam pemilihan presiden.

Analis sosiologi politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun mengatakan, sangat kecil kemungkinan Amien dapat dicalonkan sebagai presiden, sekalipun tidak ada yang mustahil terjadi dalam politik.

"Karena betapa sulitnya peluang Amien Rais, maka dapat dibaca manuver Amien Rais bisa saja dimaknai sebagai test the water saja," kata Ubedilah kepada Kompas.com, Rabu (13/6/2018).

Baca juga: Amien Rais Ingin Nyapres, PDI-P Persilakan Asalkan..

Menurut Ubedilah, wacana pencapresan Amien memang tak bisa dianggap angin lalu. Amien dinilai memiliki jejak rekam yang cukup berani melawan rezim era Orde Baru. Amien pernah menjadi ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) dan ketua MPR RI.

Amien juga dinilai memiliki basis masa ormas Muhammadiyah yang tidak kecil. Bahkan, Amien pernah menjadi ketua umumnya.

Namun, menurut Ubedilah, penggagas wacana pencapresan ini seperti kurang berpikir lebih mendalam dan lebih bijak.

"Bahwa benar konteks historis Amien Rais patut dihitung, tetapi konteks posisi Amien Rais saat ini justru yang perlu disadarinya," kata Ubedilah.

Menurut Ubedilah, Amien Rais saat ini berasal dari partai PAN yang secara elektoral hanya memperoleh suara sekitar 8 persen. Angka tersebut tidak cukup untuk memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.

Sementara itu, partai lain sudah membangun koalisi dengan poros PDI-P dan Partai Gerindra.

"Paling mungkin bisa koalisi dengan Partai Demokrat, itupun masih kurang. Jadi hambatan terbesar Amien Rais adalah kendaraan politiknya tidak memenuhi presidensial threshold," kata Ubedilah.

Baca juga: PAN Serius Wacanakan Amien Rais Jadi Capres 2019

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, partainya serius dalam memajukan Amien Rais sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Di PAN, Amien diketahui menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN.

Menurut Viva, sosok Amien memiliki integritas sebagai pemimpin nasional.

"Pak Amien memiliki integritas sebagaipemimpin nasional, cinta NKRI dan cinta rakyat Indonesia," ujar Viva melalui keterangan tertulis, Minggu (10/6/2018).

Meski demikian, Amien bukanlah satu-satunya sosok yang akan didorong PAN di Pilpres 2019. Ada nama lain, semisal Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Ketua Dewan Penasehat PAN Sutrisno Bachir.

Kompas TV Langkah PAN ini menuai beragam tanggapan dari kalangan politisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com