Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi DK PBB, Indonesia Diminta Suarakan Perang Terhadap Terorisme dan Radikalisme

Kompas.com - 10/06/2018, 18:59 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi upaya pemerintah hingga Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020.

Ditetapkannya Indonesia sebagai anggota tidak Tetap DK PBB merupakan momentum yang tepat untuk mewujudkan komitmen dalam memperjuangkan perdamaian dunia.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menilai, momentum tersebut harus dimanfaatkan pemerintah untuk menyuarakan isu-isu strategis, salah satunya perang terhadap terorisme dan radikalisme.

"PBNU mendorong pemerintah untuk menyuarakan isu-isu strategis seperti soal perang terhadap terorisme dan radikalisme," ujar Helmy melalui keterangan tertulisnya, Minggu (10/6/2018).

Baca juga: Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB untuk Kali Keempat

"Indonesia harus bisa menjadi rujukan dan referensi bukan saja dalam hal komitmen untuk memberantas terorisme dan radikalisme, namun juga soal model dan penanganannya," tambah dia.

PBNU juga mendorong pemerintah untuk terus mengupayakan dan mengampanyekan agenda strategis tentang kemerdekaan Palestina.

Sesuai dengan amanat Muktamar 33 NU di Jombang, kemerdekaan Palestina adalah persoalan yang sangat penting dan harus terus diperjuangkan.

"Kepercayaan masyarakat internasional hendaknya tidak disia-siakan dan harus dibuktikan dengan kerja nyata mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional," kata Helmy.

Baca juga: Indonesia Kembali Jadi Anggota DK PBB, demi Apa?

Isu lain yang tak kalah penting, lanjut Helmy, adalah isu terkait pembangunan.

Menurut Helmy, pemerintah memiliki kesempatan memajukan perspektif negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, agar bisa bersaing dengan negara-negara maju.

"Kami mendukung penuh segala upaya pemerintah Indonesia dalam segenap usahanya," tutur Helmy.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB diumumkan oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lacjak di New York, Amerika Serikat.

Indonesia pernah tiga kali menjadi anggota tidak tetap DK PBB, yakni periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.

Baca juga: Jadi Anggota DK PBB, Indonesia Diharapkan Makin Aktif Tuntaskan Masalah Palestina

Dalam periode 2019-2020 Indonesia akan memulai tugasnya pada Januari mendatang.

Selain Indonesia, pada periode pemilihan dan keanggotaan ini terpilih juga Belgia, Republik Dominika, Jerman, dan Afrika Selatan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan resminya mengatakan, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia akan fokus kepada penguatan ekosistem perdamaian dan stabilitas global, meningkatkan sinergi dengan sesama anggota, mendorong terbentuknya Global Comprehensive Approach untuk menangani terorisme, radikalisme dan ekstremisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com