Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Minta Tentara dan Polisi Kerja Keras Amankan Lebaran dan Pilkada

Kompas.com - 06/06/2018, 11:28 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Susana kebersamaan antara anggota TNI dan Polri nampak di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (6/6/2018)

Saat itu, pemerintah menggelar apel bersama Operasi Ketupat jelang Lebaran 2018.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan rasa bangganya saat berbicara sebagai inspektur upacara.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih dan menyampaikan rasa bangsa kepada prajurit TNI dan Polri di seluruh tanah air," ujarnya.

Baca juga: 4 Target Operasi Ketupat 2018: Pengamanan Mudik hingga Berantas Teroris

Selama ini, kata Hadi, anggota TNI-Polri telah menunjukan dedikasi yang tinggi tanpa lelah dan pamrih dalam bertugas.

Diharapkan hal itu bila digunakan dalam Operasi Ketupat 2018 yang bertujuan menciptakan suasana aman dan nyaman kepada masyarakat pada Lebaran 2018 nanti.

Hadi menilai, kolaborasi anggota TNI-Polri dalam Operasi Ketupat sangat penting mengingat Lebaran juga hampir bersamaan waktunya dengan gelaran Pilkada serentak di 171 daerah dan proses Pilpres 2019.

"Situasi itu butuh perhatian lebih dan kerja keras yang maksimal untuk mencegah hal yang tidak diinginkan kita waspadai dan antisipasi demi suksesnya tugas mulia ini," kata Hadi.

Selain Hadi, apel pasukan Operasi Ketupat 2018 juga dihadiri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Tito bersama-sama dengan Panglima TNI menjadi inspektur upacara.

Hadir pula Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa pejabat dari kementerian dan lembaga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com