Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Undang Pengusaha India Berinvestasi di Indonesia

Kompas.com - 30/05/2018, 15:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengundang pengusaha India untuk berinvestasi di Indonesia. Ada banyak proyek infrastruktur di Indonesia yang bisa disasar oleh investor asal India.

"Secara khusus, saya mengundang investasi India di bidang infrastruktur, misalnya pelabuhan, bandara, industri farmasi, khususnya obat yang belum dapat diproduksi di Indonesia," ujar Jokowi dalam pernyataan pers bersama di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Jokowi menyatakan, ajakan Indonesia kepada pengusaha India untuk berinvestasi disebabkan berbagai fasilitas dan konektivitas yang sudah ada saat ini. Apalagi, konektivitas udara India dengan Indonesia sudah tinggi.

Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah penerbangan dari dan ke dua negara tersebut.

"Potensi konektivtas udara sangatlah besar. Penerbangan Indonesia-India dalam kurun waktu dua tahun saja meningkat, dari yang sebelumnya tidak ada menjadi 28 kali per pekan," ujar Jokowi.

Baca juga: Kepada PM Modi, Jokowi Minta India Turunkan Tarif Kelapa Sawit Indonesia

"Kami berharap konektivitas udara kiranya dapat dipertimbangkan kembali penambahan jumlah hak angkut sehingga mencerminkan perkembangan interaksi ekonomi Indonesia dengan India," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dalam kesempatan itu, Jokowi sekaligus mengungkapkan, Indonesia dan India telah sepakat untuk menjadikan ekonomi kedua negara bersifat terbuka.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta negosiasi regional comprehensive economic partnership kedua negara bisa diselesaikan pada 2018 ini.

"Dengan kemitraan strategis komprehensif, kami yakini hubungan bilateral Indonesia dan India ini akan semakin kokoh dan semakin baik. Kekokohan hubungan tidak saja membawa keuntungan bagi masyarakat kedua negara, namun juga bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan," kata Jokowi.

Kompas TV Hubungan kerja sama Indonesia – India terus meningkat tiap tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com