JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi optimistis Indonesia bisa masuk ke 10 besar peraih medali terbanyak dalam Asian Games 2018.
"Angka optimistis 10 besar tampaknya semakin nyata," ujar Imam usai rapat terbatas membahas persiapan Asian Games di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/5/2018).
Optimismenya itu didasarkan pada hasil uji coba dan training camp sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games di Jakarta dan Palembang.
"Beberapa cabang olahraga yang sebelumnya tidak masuk dalam target, ternyata mereka bisa memberikan hasil yang sangat baik. Misalnya, di sepeda, BMX, paralayang, panjat tebing dan layar," ujar Imam.
"Jadi, target meraih 10 bersar ini benar-benar akan terus kami kawal dengan detail," lanjut dia.
Baca juga: Jokowi: Kita Ingin Negara Peserta Asian Games Yakin Indonesia Aman
Apalagi, pemerintah sudah menjanjikan insentif yang besar bagi atlet yang berhasil menyabet medali emas. Ia yakin itu menambah motivasi para atlet meraih hasil yang optimal.
Sementara itu, dari sisi penyelenggaraannya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono juga memastikan bahwa berjalan sesuai dengan rencana.
Namun, terdapat empat venue cabang olahraga yang masih dalam tahap pengerjaan, yakni jet ski, perahu layar, dayung dan pencak silat.
"Tapi itu sudah 80 persen, sebentar lagi rampung," ujar Basuki.
Baca juga: Wapres: Minimal Indonesia Peringkat ke-10 di Asian Games 2018
Adapun, hanya satu venue yang tahap pengerjaannya di bawah 80 persen, yakni base ball. Hal itu karena kebijakan pemindahan venue dari Senayan ke Rawamangun sehingga pengerjaannya otomatis agak terlambat.
Ketua Inasgoc Erick Thohir menambahkan, dalam rapat terbatas, dibahas pula pengamanan di venue Asian Games 2018.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait hal itu. Ia tidak bisa menjelaskan pola pengamanan secara gamblang karena bersifat rahasia.
"Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI sendiri sudah mempresentasikan secara detail bagaimana pengamanan. Pasti ada tambahan khusus. Tapi tentunya ini confidential sehingga tidak bisa kami share," ujar Erick.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.