JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo angkat bicara terkait peristiwa penyerangan terhadap rumah-rumah pengikut Jemaat Ahmadiyah di Lombok Timur pada Sabtu (19/5/2018) dan Minggu (20/5/2018).
Tjahjo mengaku sudah membahas persoalan tersebut dengan jajarannya di Kementerian Dalam Negeri untuk diambil tindakan.
"Segera ngecek, apa benar mereka lari, apakah benar rumah itu dirusak," ujar Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Baca juga: Rumah Jemaat Ahmadiyah Dirusak Warga, Polisi Upayakan Rekonsiliasi
Ia mengungkapkan, selama ini di wilayah yang merupakan bagian dari Nusa Tenggara Barat tersebut lebih sering terjadi perseteruan antara kelompok Sunni dan Syiah.
"Kelompok ini (Sunni dan Syiah) yang masih keras, dan ini muncul Ahmadiyah juga," kata dia.
Karenanya, kata Tjahjo, Kemendagri akan menelusuri lebih lanjut untuk mengetahui apa penyebab penyerangan tersebut.
"Saya segera cek. Saya enggak berani ngomong dulu. Apa motifnya apa?," ucap Tjahjo.
Sebelumnya, pengikut Jemaat Ahmadiyah di Lombok Timur diserang oleh massa, pada Sabtu dan Minggu.
Penyerangan tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak, dan sepeda motor hancur.
Baca juga: Polisi Diminta Tindak Pelaku Perusakan Rumah Warga Ahmadiyah di Lombok
Puluhan orang pengikut Jemaat Ahmadiyah pun harus dievakuasi oleh aparat ke Kantor Polres Lombok Timur.
Kapolres Lombok Timur AKBP M Eka Fathurhaman mengatakan, pihaknya akan mengupayakan penegakan hukum atas kejadian tersebut.
Ia menyebutkan, sebanyak 12 orang sudah diperiksa polisi. Pihaknya mengupayakan penegakan hukum secepatnya.