Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Bom Gereja Santa Anna, Kapolres Jaktim Minta Masyarakat Jangan Mudah Percaya Sosmed

Kompas.com - 14/05/2018, 14:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polres Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Suryaputra meminta masyarakat jangan percaya begitu saja terhadap informasi mengenai sebuah kejadian di media sosial.

Hal ini menyusul beredarnya informasi tentang adanya pelemparan tas berisi bom ke Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timu, Senin (14/5/2018) siang.

"Masyarakat jangan mudah percaya dengan berita-berita hoaks. Apalagi, dalam situasi seperti ini memang banyak orang tidak bertanggung jawab menyebarkan isu-isu agar masyarakat resah," ujar Tony saat dijumpai di Asrama Haji, Jakarta Timur, Senin siang.

Baca juga: Info Teror Hoaks, Jalan Laut Arafuru Depan Gereja Santa Anna Kembali Dibuka

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Yoyon Tony Surya Putra beberkan kasus pencabulan guru honore di Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018), Stanly Ravel Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Yoyon Tony Surya Putra beberkan kasus pencabulan guru honore di Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018),

Tony pun memastikan, informasi soal pelemparan tas ke dalam gereja adalah kabar bohong.

"Itu hoaks. Yang terjadi sesungguhnya, aman. Tidak ada yang seperti disebutkan, ada ransel-lah, enggak benar," lanjut dia.

Ketika disinggung soal beberapa tempat ibadah di Jakarta Timur yang pernah menjadi sasaran pelaku teror, Tony mengatakan, tidak ada perbedaan pengamanan.

Pada intinya, Polri bersinergi dengan TNI dibantu masyarakat setempat tetap menjaga seluruh rumah ibadah yang ada. Ia pun sekaligus memastikan, wilayah Jakarta Timur dalam kondisi yang aman dan terkendali.

Baca juga: Laporan Benda Mencurigakan di Gereja Santa Anna Berasal dari Penelepon Gelap

"Pengamanan memang tugas kami. Alhamdulilah, berkat doa alim ulama, habaib serta kiai se-Jakarta Timur, kami kan sering bersilaturahmi dengan mereka, Insya Allah mereka selalu mendoakan agar kita selamat, aman," ujar Tony.

Diberitakan, tim Gegana Polda Metro Jaya melaksanakan penyisiran di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin siang. Tim tak menemukan benda atau apapun yang mencurigakan.

Penyisiran itu dilakukan setelah Polsek Duren Sawit menerima telepon pada Senin pagi dari orang yang mengaku keamanan gereja bahwa ia melihat seseorang melemparkan tas ke dalam gereja dari mobil Avanza.

Baca juga: Tak Ditemukan Benda Mencurigakan di Gereja Katolik Santa Anna

Beberapa saat kemudian, pihak Polsek Duren Sawit kembali mendapat telepon dari seseorang yang mengaku-ngaku sebagai AKBP Adi Purnomo, anggota Jatanras Polda Metro Jaya. Ia memberikan informasi yang sama seperti telepon sebelumnya.

Setelah dicek, rupanya tidak ada nama itu di Jatanras Polda Metro Jaya.

Kompas TV Polisi akan menyelidiki pelaku aksi bom bunuh diri di Surabaya dengan melakukan riset terhadap kerabat dan tes DNA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com