Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Puan Bertemu Wapres Iran Bahas Masalah Perempuan

Kompas.com - 02/05/2018, 11:23 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Iran bidang Wanita dan Urusan Keluarga Masoumeh Ebtekar.

Puan menyambut kedatangan Masoemeh Ebtekar yang mengenakan baju hijau dan jilbab panjang hitam. Sedangkan Puan Maharani mengenakan pakaian batik dan jilbab putih.

"Terima kasih atas kunjungan kerja yang mulia Masoumeh Ebtekar ke Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang sebelumnya hadir di Istana Bogor pada Selasa kemarin bersama Presiden Joko Widodo," kata Puan saat menyambut Masoumeh di Kantor Kemenko PMK, Rabu (2/5/2018) pagi.

Baca juga : Wapres Ebtekar Pastikan Iran Dukung Indonesia Masuk Dewan Keamanan PBB

Setelah itu, Puan dan Ebtekar menggelar pertemuan tertutup. Menurut Puan, dalam pertemuan itu, ia dan Ebtekar membahas kerjasama Indonesia dan Iran dalam berbagai hal, salah satunya mengenai pemberdayaan perempuan

"Oleh karena itu, saya minta kepada Ibu Yohana Yambise (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak) untuk menindaklanjuti kerjasama apa yang bisa kita lakukan," kata Puan.

Massoumeh Ebtekar sedang berada di Indonesia untuk menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Islam wasathiyah(moderat) pada 1-3 Mei 2018. Hari pertama KTT tersebut dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Di sela-sela acara itu, ia juga sempat menggelar pertemuan bilateral dengan Jokowi.

Kompas TV Gempa berkekuatan 6 SR mengguncang Iran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com