Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berharap Hong Kong Tambah Investasi di Indonesia

Kompas.com - 25/04/2018, 18:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kerjasama sektor ekonomi antara Indonesia dengan Hong Kong, dari tahun ke tahun semakin baik. Tahun 2017 lalu, volume perdagangan Indonesia ke Hong Kong meningkat sebesar 8 persen.

"Investasi Hong Kong juga memiliki posisi yang penting, karena dari waktu ke waktu, paling tidak dua tahun berturut-turut, Hong Kong adalah investor keempat terbesar di Indonesia," ujar Retno ketika dijumpai usai Presiden Joko Widodo bertemu Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Oleh sebab itu, lanjut Retno, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah perbaikan iklim investasi yang telah diupayakan pemerintah kepada Lam. Jokowi pun berharap, Hong Kong menambah nilai investasinya di Tanah Air.

Baca juga : Kerjasama Ekonomi dan Hukum, Jokowi Terima Kepala Eksekutif Hong Kong

"Dengan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia, diharapkan ke depan, investasi Hong Kong di Indonesia juga akan semakin bertambah," lanjut Retno.

Tidak hanya soal peningkatan kerjasama ekonomi, kata Retno, Jokowi, dan Lam juga membahas tentang pembangunan paviliun Indonesia di Hong Kong.

Paviliun itu akan menjadi ajang pameran produk yang ada di Indonesia, termasuk misalnya soal pariwisata beserta potensi lainnya.

"Tadi kami mohon bantuan agar inisiasi atau rencana ini dapat terwujud segera mudah-mudahan ya sebelum akhir tahun ini maka paviliun Indonesia sudah dibuka di Hong Kong," ujar Retno.

Baca juga : Sempat Ditahan di Hong Kong, Dua Pelawak Indonesia Bebas

Presiden Joko Widodo, Rabu siang, menerima Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pidato sambutannya, Jokowi menegaskan, pertemuan ini diharapkan mampu meningkatkan kerjasama ekonomi kedua negara.

"Pertemuan dengan delegasi bisnis Hong Kong ini untuk mempertajam kerjasama ekonomi Indonesia dan Hong Kong," kata Jokowi.

Tidak hanya sektor ekonomi saja, Jokowi juga ingin meningkatkan kerjasama di bidang hukum dengan Hong Kong.

"Di luar topik ini saya juga ingin mendorong kerja sama hukum yang lebih kuat," ujar Jokowi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com