Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Buruh 1 Mei, Brimob Fokus Amankan GBK dan Monas

Kompas.com - 23/04/2018, 12:16 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Komandan Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri Brigjen (Pol) Verdianto Iskandar memastikan pihaknya telah menyiapkan pasukan pengamanan dalam mengawal peringatan Hari Buruh (May Day) pada 1 Mei 2018.

Ia menjelaskan, tim intelijen juga terus bekerja dalam memetakan wilayah pelaksanaan aksi Hari Buruh nanti.

"Jadi, ada beberapa lokasi yang menjadi sasaran demonstrasi selain khususnya di Jakarta, tetapi juga ada di seluruh Indonesia," kata Verdianto seusai apel pagi gabungan Korps Brimob di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Senin (23/4/2018).

Untuk wilayah Jakarta, Korps Brimob melakukan fokus pengamanan di sekitar kawasan Monas dan Gelora Bung Karno. Sebab, Verdianto tak menutup kemungkinan massa akan bergerak dari kawasan Monas menuju kawasan GBK.

Baca juga: May Day, Buruh Turun ke Jalan dan Deklarasi Capres 2019

"Ada yang ke GBK, ada beberapa yang langsung bubar di Monas. Mudah-mudahan tidak usahlah sampai GBK, tetapi ini masih tahap penjajakan," katanya.

Verdi juga memastikan kecukupan pasukan pengaman untuk mengimbangi kekuatan massa yang akan dikerahkan nanti. Namun, ia tak mau menyebutkan secara spesifik terkait jumlah personel yang akan diterjunkan.

"Ya, kalau massa sih biasanya yang besar, ya, sampai 100.000. Mungkin 10 atau 20 persen (dari kekuatan massa)," katanya.

Sebelumnya Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya sudah menggelar pertemuan untuk rencana pengamanan Hari Buruh.

Baca juga: Polri Jamin Keamanan Selama Peringatan Hari Buruh 1 Mei

"May Day adalah hari senang-senang, jadi kepada rekan-rekan buruh layak mendapatkan apresiasi dan tentunya kita berharap bisa berjalan dengan lancar dan aman," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Setyo meminta serikat buruh menyampaikan lokasi aksi dan jumlah massa mereka pada hari buruh nantinya

Dengan demikian, Polri bisa menyesuaikan bentuk pengamanan yang akan dilakukan. Hingga saat ini, Polri belum menerima laporan soal rencana kegiatan mereka.

"Kami akan membantu mereka melancarkan dan tentunya mengamankan sampai tuntas acaranya," kata Setyo.

Meski begitu, Setyo mengimbau agar kegiatan tidak terpusat di Jakarta. Para buruh tetap bisa melakukan kegiatan di daerahnya masing-masing.

Kompas TV Badan Narkotika Nasional akan membuat penjara dengan keamanan maksimum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com