Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo dan Sohibul Bersepeda, Sandiaga Bilang Ini Diplomasi Kuda Besi

Kompas.com - 21/04/2018, 23:21 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno punya julukan untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman yang bersepeda tadi pagi.

Menurut Sandiaga, itu adalah diplomasi kuda besi.

"Ini diplomasi kuda besi. Kemarin ini kuda beneran, sekarang kuda besi ha-ha," ujar Sandiaga di Pulau Bidadari, Sabtu (21/4/2018).

Sandiaga menyinggung momen saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra. Ketika itu, Prabowo mengajak Sohibul dan sejumlah tokoh lain untuk berkuda.

Sandiaga bercerita, usai bersepeda tadi pagi, Prabowo tidak mengeluh apa-apa. Dia bilang tubuh Prabowo masih cukup fit meski rute sepedanya lumayan menanjak.

"Beliau bilang, 'Seru juga ya. Terima kasih nih sudah diajak'," kata Sandiaga.

Baca juga : Ini Respons Prabowo saat Ditanya Kepastian Maju Sebagai Capres

Sandiaga mengatakan orang sering takut berbicara dengan Prabowo. Termasuk ketika Prabowo diajak untuk naik sepeda. Namun, Sandiaga sendiri menilai Prabowo adalah orang yang luwes. Buktinya Prabowo mau saja diajak bersepeda meski sudah lama tidak menjalankan olahraga itu.

"Kebetulan dia punya sepeda dua tahun belum dipakai, jadi alhamdulillah dipakai tadi," ujar Sandi.

Sandiaga juga mengatakan momen tadi pagi menunjukkan persahabatan erat antara Partai Gerindra dan PKS. Dia ingin persahabatan yang berlangsung sejak di Pilkada DKI Jakarta itu bisa berlanjut.

"Kita harapkan ini juga bisa membawa Indonesia lebih baik ke depan," kata dia.

Kompas TV Partai Keadilan Sejahtera mendesak agar deklarasi pencapresan Prabowo Subianto beserta calon wakilnya segera dilakukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com