BOGOR, KOMPAS.com - Ibu Negara Iriana Joko Widodo terkejut saat mendengar ada bocah 10 tahun sudah mengisap lem.
Hal itu terjadi saat Iriana mewawancari pegiat sosial pada perayaan Hari Kartini di Istana Presiden Bogor, Sabtu (21/4/2018).
Ibu Negara Iriana, Ibu Wakil Presiden Mufida Kalla, istri-istri para menteri Kabinet Kerja atau Oase, istri-istri gubernur se-Indonesia beserta para perempuan pegiat sosial hadir di acara tersebut.
Iriana dan Mufida memanfaatkan momen pidato untuk mewawancarai dua pegiat sosial.
Pertama, Supar Trusti Mulyono sebagai pegiat sosial yang menangani penyandang disabilitas kaum duafa. Kedua, Aisyah Dahlan, pegiat sosial yang menangani anak-anak ketergantungan obat terlarang.
Baca juga : Kunjungi Danau Toba, Iriana Jokowi Diajak Bernyanyi Lagu Batak dan Menari Tortor
Wawancara yang dilakukan di depan panggung dan disaksikan oleh tamu serta undangan dibuka dengan pertanyaan dari Mufida Kalla.
"Sejak kapan Ibu mulai aktif menjalankan tugas ini?" tanya Mufida kepada Aisyah.
"Kalau mengurus pengguna narkoba sejak 1998. Jadi tahun ini genap 20 tahun. Tapi dua tahun terakhir, saya juga menangani LGBT," jawab Aisyah.
Iriana kemudian bertanya soal kisaran usia para pengguna narkotika.
Menurut Aisyah, rata-rata pengguna narkoba di Indonesia berada di usia produktif. Bahkan, Aisyah menemukan bocah berusia 10 tahun menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Mendengar demikian, Iriana terkejut bukan main.
"Wah, 10 tahun ada? Ini sangat memprihatinkan sekali ya," ujar Iriana.
Iriana kemudian bertanya lagi, jenis narkoba apa yang paling banyak dikonsumsi anak-anak.
Menurut Aisyah, untuk anak-anak, mereka biasanya menggunakan lem, tinta spidol, bensin hingga cairan pembersih lantai kamar mandi untuk mendapatkan efek serupa mengonsumsi narkoba.
Mendengar itu, Irian kembali terkejut.