Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Cyrus Network: Elektabilitas Jokowi-AHY Paling Tinggi

Kompas.com - 19/04/2018, 19:57 WIB
Moh Nadlir,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo yang paling cocok menurut persepsi publik.

Hal itu berdasarkan hasil survei Cyrus Network yang dirilis di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto mengatakan, sebesar 15,0 persen responden memilih Ketua Kogasma Partai Demokrat tersebut dari 20 nama lainnya yang disurvei.

"AHY paling tinggi, ini cawapres menurut persepsi publik, yang cocok menurut publik," kata Eko.

(Baca juga: Survei Cyrus Network: Elektabilitas Jokowi 58,5 Persen, Prabowo 21,8 Persen)

Menurut Eko, elektabilitas AHY naik setelah maju sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu dan safari politiknya ke sejumlah wilayah di Tanah Air.

Ada 19 nama lain yang disodorkan kepada responden. Eko beralasan, nama-nama tersebut disodorkan atas pertimbangan sering muncul di publik.

"Kami pilih berdasarkan nama-nama yang beredar selama ini, di berita, yang melakukan safari politik, segala macam," kata Eko.

(Baca juga: Survei Median: 46 Persen Ingin Presiden Baru, 45 Persen Mau Jokowi 2 Periode)

Selain disandingkan dengan Jokowi, dalam survei yang sama, nama-nama tersebut juga disandingkan dengan Prabowo Subianto.

"Nama yang disodorkan untuk jadi wakil Jokowi dan Prabowo sama, kecuali di wakil Prabowo nama Jokowi tidak kami masukkan," ujar Eko.

Berikut hasil survei calon  yang paling cocok disandingkan sebagai calon wakil presiden untuk Jokowi.

1. Agus Harimurti 15,0 persen
2. Gatot Nurmantyo 10,0 persen
3. Prabowo Subianto 9,1 persen
4. Anies Baswedan 9,1 persen
5. Hary Tanoesodibjo 8,8 persen
6. Susi Pudjiastuti 4,9 persen
7. Mahfud MD 4,8 persen
8. Sri Mulyani 4,0 persen
9. Soekarwo 2,9 persen
10. Puan Maharani 2,8 persen
11. Muhaimin Iskandar 2,6 persen
12. Zainul Majdi 2,0 persen
13. Ahmad Heryawan 2,0 persen
14. Tito Karnavian 1,1 persen
15. Chairul Tanjung 1,1 persen
16. Airlangga Hartarto 0,1 persen
17. Budi Gunawan 0,7 persen
18. Moeldoko 0,5 persen
19. Zulkifli Hasan 0,4 persen
20. Jimmly Asshiddiqie 0,2 persen

Sisanya belum memutuskan sebesar 10,5 persen, tidak memilih 3,8 persen, dan tidak menjawab/rahasia 2,9 persen.

(Baca juga: 5 Calon Pendamping Prabowo Menurut Survei Polcomm Institute, Gatot Tertinggi)

Margin of error dalam survei ini kurang lebih 3 persen. Artinya, hasil survei tersebut bisa bertambah atau berkurang 3 persen.

Survei tersebut dilaksanakan pada 27 Maret–3 April 2018. Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.

Total responden sebanyak 1.230 orang yang berasal dari 123 desa/kelurahan di 34 provinsi se-Indonesia dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Sementara itu, sumber pendanaan survei diklaim dari internal Cyrus Network.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com