JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy buka-bukaan soal Presiden Joko Widodo yang pernah menawarkan posisi cawapres kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Faktor inikah yang sempat membuat Prabowo ragu dan tak kunjung mendeklarasikan diri sebagai capres?
Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade membantah anggapan tersebut. Andre mengakui, Prabowo memang membutuhkan waktu lama untuk berpikir sebelum memutuskan untuk kembali maju sebagai capres.
Namun, menurut dia, hal tersebut bukanlah disebabkan karena tawaran dari Jokowi.
"Pak Prabowo memikirkan itu ingin melihat, betul enggak dukungan ke beliau, atau hanya sekedar kader Gerindra mau menyenangkan hati beliau. Itu yang beliau butuh waktu melihat," kata Andre.
Setelah mempelajari secara seksama, lanjut Andre, Prabowo akhirnya menyadari bahwa dukungan masyarakat sangat kuat agar dirinya kembali mencalonkan diri.
Akhirnya, Prabowo menyatakan kesiapannya menerima mandat dari Partai Gerindra yang ingin mengusung dirinya sebagai capres. Kesiapan itu diungkapkan Prabowo dihadapan kader Gerindra yang hadir di Rapat Koordinasi Nasional, 11 April lalu.
"Jadi Pak Prabowo itu memikirkan itu bukan tawaran pak Jokowi. Kalau tawaran itu sudah sejak awal langsung ditolak. Sejak tahun 2017," tegas Andre.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi mengungkapkan, Jokowi sempat menanyakan pendapatnya jika ia menggandeng Prabowo sebagai cawapres pada Pilpres 2019. Romi mengaku menyambut baik ide Jokowi tersebut.
Prabowo, kata Romi, juga mengapresiasi tawaran Jokowi. Romi mengungkapkan, saat itu Prabowo merasa terhormat karena mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk menjadi cawapres.
Ia mengatakan, dua pekan yang lalu, Prabowo mengirim utusan ke Jokowi untuk menanyakan kelanjutan tawaran cawapres.
Namun, kata Romi, Jokowi belum bisa menjawab karena masih harus mendengar masukan dari semua ketua umum parpol yang beberapa di antaranya masih berada di luar negeri atau masih disibukkan urusan partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.