Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Akui PKS dan Gerindra Buat Perjanjian Tertulis soal Koalisi

Kompas.com - 18/04/2018, 20:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan adanya surat perjanjian antara partainya dengan Partai Keadilan Sejahtera dalam membangun koalisi pada Pilpres 2019.

"Saya sendiri belum lihat, saya dengar ada, enggak masalah. Isinya dari PKS atau di-endorse PKS, nanti didudukkan. Kalau ada yang baru lagi nanti duduk bersama lagi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Saat ditanya apakah surat itu memuat keinginan PKS agar kadernya dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Fadli tak membenarkan. Namun, Fadli juga tak menampiknya.

Meski begitu, ia memastikan keinginan PKS tersebut akan ditampung dan dibahas bersama.

(Baca juga: Presiden PKS Akan Berjuang agar Kadernya Digandeng Prabowo Subianto)

Jika Partai Amanat Nasional turut bergabung bersama PKS dan Partai Gerindra nantinya, maka usulan PKS tersebut juga akan dibahas bersama PAN.

Ia pun memastikan Partai Gerindra akan menjalankan komitmen bersama dengan PKS untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres).

(Baca juga: Pekan Depan, Prabowo Sambangi PKS Bahas Koalisi)

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, juga membenarkan keberadaan surat tersebut.

Menurut Hidayat, surat tersebut dibuat demi memperkuat komitmen antara PKS dan Partai Gerindra untuk berkoalisi pada Pilpres 2019.

Hidayat menambahkan, dalam surat tersebut ditekankan agar Gerindra dan PKS menghadirkan Presiden baru pengganti Jokowi. Ia mengatakan, pengganti Jokowi tersebut nantinya akan diusung Partai Gerindra dan PKS.

Saat ditanya apakah sudah pasti mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres), Hidayat menjawab dalam surat tersebut tujuan yang terpenting ialah menghadirkan Presiden baru pengganti Jokowi pada Pilpres 2019.

Karena itu, menurut dia, masih terbuka opsi mengusung selain Prabowo sebagai capres.

"Ya segala kemungkinan masih ada. Termasuk pada Pak Jokowi. Pak Jokowi mungkin beliau tidak maju. Dan Pak Jokowi masih mungkin memlilih cawapresnya siapa. Sama saja, tapi yang ditanya hanya selalu tentang Pak Prabowo," kata Hidayat.

"Dan kemungkinan semacam itu. Semua kemungkinan bisa terjadi sampai kemudian pendaftaran dilakukan dan close. Tetapi belum ada pendaftaran ya semuanya masih mungkin terjadi," ujar dia.

Kompas TV Segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum ketuk palu pendaftaran pencapresan Agustus mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com