Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Terima Laporan Dokter dan Perawat soal Novanto, Tidak Ada dari Bimanesh

Kompas.com - 16/04/2018, 14:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur RS Medika Permata Hijau Hafil Budianto Abdulgani mengatakan, dirinya mendapat laporan berita acara tertulis dari sejumlah dokter dan perawat terkait mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Novanto dilarikan ke RS Medika Permata Hijau setelah mengalami kecelakaan pada 16 November 2017. Saat itu, Hafil berada di luar negeri. Berita acara diterima Hafil setelah kembali ke Jakarta pada 2 November 2017.

"Secara rinci, saya tidak ingat, tetapi semua memberi pernyataan tertulis. Dari perawat, dari dokter di RS," ujar Hafil saat bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4/2018).

(Baca juga: Direktur RS Permata Hijau Heran Bawahannya Minta Persetujuan Rawat Novanto)

Namun, Hafil justru tak menerima laporan dari Bimanesh Sutarjo yang menangani langsung Novanto.

Salah satu laporan ia dapatkan dari Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Medika Permata Hijau Michael Chia Cahaya. Isinya adalah Michael mengaku dimintai surat rawat oleh pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, untuk kliennya.

"Dokter Michael menolak karena dia belum melihat pasiennya," kata Hafil.

"Jadi menolak hanya karena pasiennya tidak hadir dan diminta beri surat rawat," lanjutnya.

Selain itu, ia juga menerima berita acara tertulis dari Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Medika Permata Hijau Francia Anggraeni.

Dalam laporannya, Francia mengaku mendengar pembicaraan telepon antara Bimanesh dan Pelaksana Tugas Manajer Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau Alia. Yang ditangkap Francia saat itu ada perbincangan soal pejabat yang akan masuk ke ruang perawatan dan diminta dipersiapkan.

(Baca juga: Istri Setya Novanto Akan Bersaksi di Sidang Dokter Bimanesh)

Ada juga laporan langsung dari Alia mengenai perbincangannya dengan Bimanesh.

"Bimanesh memberi semacam pengarahan bahwa akan ada, saya lupa sebut Novanto apa tidak, dan sudah disiapkan tim untuk menangani pasien. Itu yang saya ingat dalam tulisan," kata Hafil.

Namun, dari laporan-laporan itu, tak ada satu pun yang datang dari Bimanesh.

Tak mewakili RS

Setelah mengumumkan berita acara itu, Hafil bersama dewan direksi dan komisaris RS Medika Permata Hijau membahasnya dalam rapat rutin. Dalam rapat itu, Hafil diperintahkan untuk meminta penjelasan Bimanesh soal Novanto.

"Hari itu buat surat untuk minta penjelasan ke Bimanesh. Dijawab tertulis juga," katanya.

(Baca juga: Tenangkan Perawatnya yang Cemas, Dokter Bimanesh Sebut Dirinya Berpangkat Kombes)

Halaman:


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com