Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Tampak Linglung dan Gugup saat Tahu Rencana Kedatangan Setya Novanto

Kompas.com - 12/04/2018, 16:10 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter Alia yang bertugas di Rumah Sakit Medika Permata Hijau tampak gugup saat mengetahui akan datangnya pasien atas nama Setya Novanto pada 16 November 2017.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Medika Permata Hijau Francia Anggraeni saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (12/4/2018). Francia bersaksi untuk terdakwa mantan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi.

Dokter Francia Anggraeni bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (12/4/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Dokter Francia Anggraeni bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (12/4/2018).
"Dokter Alia tampak gugup dan seperti orang linglung," kata Francia dalam persidangan.

Menurut Francia, dokter Alia memberitahunya bahwa pada hari itu dia dihubungi oleh dokter Bimanesh Sutardjo. Dia diberitahu bahwa Novanto yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua DPR RI, memesan kamar rawat inap VIP.

Baca juga : Tenangkan Perawatnya yang Cemas, Dokter Bimanesh Sebut Dirinya Berpangkat Kombes

Selain itu, dokter Alia juga diberitahu oleh Fredrich bahwa Novanto akan dirawat di rumah sakit tersebut. Mereka menjelaskan bahwa Novanto akan dirawat dengan diagnosa hipertensi.

Padahal, saat itu Alia dan Francia mengetahui bahwa Novanto sedang bermasalah secara hukum. Saat itu, Novanto sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Francia, dokter Alia menjadi panik dan kebingungan karena merasa tidak enak menolak permintaan dokter Bimanesh yang lebih senior.

"Dia ceritakan, karena ada hubungan baik Alia dan Bimanesh. Dia kan senior sehingga Alia enggak bisa menolak pada saat itu," kata Francia.

Kompas TV Setya Novanto tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sekitar pukul 13.00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com