Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesehatan dan Infrastruktur, Fokus Presiden Jokowi untuk Perbaikan Asmat

Kompas.com - 13/04/2018, 16:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

ASMAT, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyatakan, perbaikan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, tidak boleh hanya sebatas pada sektor kesehatan.

Demi bisa keluar dari kejadian luar biasa (KLB) wabah penyakit menahun, sektor infrastruktur juga tidak boleh luput dari perhatian.

Hal ini ditegaskan Presiden Jokowi seusai bertatap muka dengan 200-an ibu hamil dan ibu menyusui se-Asmat di Gedung Serba Guna Widya Mandala, Kota Agats, Kamis (12/4/2018) kemarin.

Presiden Jokowi mengatakan, angka kelahiran di Asmat tinggi. Seorang ibu bisa memiliki 7-12 anak. Namun, angka kematian anak juga tinggi.

"Makanya, perlu gizi dan pelayanan kesehatan untuk anak-anak kita di sini," ujar Presiden Jokowi.

(Baca juga: Jokowi Janji Perbaiki Jaringan Telekomunikasi di Asmat)

Jokowi mengapresiasi pemerintah daerah setempat berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan yang sudah mulai menggencarkan program pemberian makanan tambahan secara rutin kepada ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak.

"Misalnya di Kota Agats ini, ada 320 (ibu hamil dan ibu menyusui) yang setiap hari itu diberikan telur, kacang hijau, buah, ikan, dan lain-lain supaya gizi anaknya itu terjaga," kata dia.

Namun, untuk menjangkau 23 distrik di seluruh Asmat, menurut Presiden Jokowi, masih terkendala akses. Sebagai gambaran, waktu tempuh paling lama dari Ibu Kota Kabupaten Asmat, Agats, ke salah satu distrik mencapai 12 jam.

Antara satu distrik ke distrik yang lain tidak ada jalan darat. Mobilitas dilakukan menggunakan pesawat terbang atau speed boat.

Demi menjaga gizi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak, pemerintah sejauh ini hanya mengandalkan 13 puskesmas.

"Memang, karena isolasi, Pak Bupati menyampaikan kepada kami, tidak mudah ya untuk menjangkau distrik di luar kota (Agats)," kata Presiden Jokowi.

(Baca juga: Tiba di Agats, Jokowi Presiden Pertama yang Injak Tanah Asmat)

Infrastruktur

Di tengah kesulitan kondisi geografis, Presiden menegaskan, pemerintah tetap tak tinggal diam demi meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Asmat.

Saat ini, pemerintah pusat sedang mengerjakan beberapa proyek infrastruktur di kabupaten yang sebagian besar daerahnya bertanah rawa tersebut.

"Di sini (Asmat) kami juga membangun rumah sehat untuk rakyat. Yang berkaitan dengan air bersih juga kami bangun. Sanitasinya juga kami lihat. Oleh sebab itu, saya sampaikan bahwa infrastruktur di tanah Papua sangat penting sekali ya untuk membuka dari keterisolasian," kata Presiden Jokowi.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga sedang membuka jalan darat dari Wamena ke arah selatan. Salah satunya akan dibuat jalan cabang menuju Kota Agats.

Diketahui, kehadiran Jokowi di Asmat menjadikan dirinya sebagai Presiden RI pertama yang menginjakkan kaki di tanah Asmat. Tidak heran, masyarakat adat Asmat memberikan nama "Kambepit" kepada Presiden Jokowi sekaligus memberikannya gelar "Panglima Perang Asmat".

(Baca juga: Jokowi Diberi Anugerah Nama Adat "Kambepit" dan Gelar "Panglima Perang Asmat")

Saat bertatap muka dengan ibu hamil dan ibu menyusui, Presiden berbincang banyak hal dengan mereka. Salah satunya menanyakan apa yang mereka butuhkan lagi untuk mengembangkan kesehatan anak.

Bahkan, Presiden Jokowi menyuapkan kacang hijau kepada beberapa anak, kemudian menggendongnya.

Kompas TV Jembatan ini dibangun untuk memperpendek jarak dari Kota Jayapura ke Kota Skouw.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com