Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendropriyono Ingin PKPI Segera Cari Pengganti Dirinya

Kompas.com - 13/04/2018, 14:29 WIB
Moh Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Abdullah Makhmud Hendropriyono meminta partainya segera mencari pengganti dirinya.

"Saya turun dan saya serahkan, supaya PKPI melakukan kongres luar biasa sesegera mungkin dan mencari pengganti saya," kata Hendropriyono di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (13/4/2018)>.

Hendropriyono pun ingin calon penggantinya nanti adalah sosok orang yang muda, jujur dan tidak neko-neko.

"Orang yang masih muda, jujur, lurus dan jangan mau terbawa sogok-menyogok, patgulipat, tidak ada itu," kata Hendropriyono.

Baca juga : PKPI Jadi Peserta Pemilu 2019, Hendropriyono Pamit dari Dunia Politik

Hendropriyono juga mewanti-wanti, seluruh kader PKPI kompak dan bersatu agar tak mudah diombang-ambingkan oleh pihak-pihak tertentu yang punya kepentingan.

"Saya harapkan kepada semua kader, tetap semangat jujur, bersih, jangan terbawa arus. Jangan mau di bawa ke sana, ke sini," tegas mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.

Diketahui, AM Hendropriyono pamit dari dunia politik, utamanya sebagai Ketua Umum PKPI. Hendropriyono mengaku sudah cukup berkiprah di dunia politik. PKPI akan menggelar kongres luar biasa untuk mencari pengganti dirinya.

Menurut Hendropriyono, baru kali ini dirinya bergabung dengan partai politik, meski ia pernah duduk sebagai menteri pada tiga periode yang berbeda.

Kata dia, pengalamannya bersama PKPI saat ini, menjadi pengalaman pertama dan terakhirnya berkecimpung di dunia politik.

Baca juga : PKPI Resmi Ikut Pemilu 2019 dengan Nomor Urut 20

Ia juga menambahkan salah satu alasan dirinya mundur dari dunia politik adalah karena usianya yang semakin tua. Hendropriyono menegaskan tak akan menarik mundur keputusannya, meski tak sedikit kadernya yang tetap ingin dipimpinnya.

Hendropriyono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PKPI dalam Kongres Luar Biasa di Jakarta, Agustus 2016. KLB itu dihadiri utusan 33 provinsi dan 498 kabupaten/kota se-Indonesia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebelumnya juga telah menetapkan PKPI sebagai peserta Pemilu 2019. KPU juga menetapkan PKPI dengan nomor urut 20 sebagai peserta Pemilu 2019.

Penetapan peserta dan nomor urut PKPI sebagai peserta Pemilu tersebut digelar dalam rapat pleno terbuka KPU RI di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat.

Kompas TV PKPI akan ikut dalam Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com