Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Asian Games Harus Sukses, Tidak Boleh Ada Gangguan

Kompas.com - 13/04/2018, 12:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya memastikan pertandingan skala Asia, Asian Games 2018, akan berlangsung aman. Polri telah menyiapkan operasi khusus untuk pengamanan Asian Games.

"Asian Games harus berlangsung dengan sukses, tidak boleh tidak. Tidak boleh ada ancaman, gangguan, ataupun tantangan yang lain," ujar Setyo di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4/2018).

(Baca juga: Polri Tinjau Sejumlah Venue Asian Games di Gelora Bung Karno)

Setyo mengatakan, Asian Games merupakan hajatan bersama masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diminta membantu Polri dalam menjaga keamanan selama acara itu berlangsung. Sebab, kata Setyo, ini saat yang istimewa bagi Indonesia untuk menunjukkan pada negara lain bahwa negara ini aman dan membuat tamu-tamu negara merasa nyaman.

"Tentunya kita harus melestarikan kawasan GBK ini, luar biasa di tengah kota, yang dari tahun 50 lalu masih kuat dan masih hebat digunakan venue olahraga," kata Setyo.

Pengamanan tak hanya di Gelora Bung Karno, tapi juga di venue olahraga lain di Palembang dan Jawa Barat. Di tempat-tempat tersebut telah dipersiapkan fasilitas penunjang serta pengamanan menjelang Asian Games.

"Sudah disiapkan pengamanan baik tertutup dan terbuka," kata Setyo.

(Baca juga: Di Palembang, PLN Siapkan Rp 1,5 Triliun Perkuat Listrik Jelang Asian Games)

Selain itu, rekayasa lalu lintas akan dilakukan untuk membatasi area khusus Asian Games sekaligus menghindari kemacetan. Hal ini untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak berkepentingan mendekati area tersebut.

"Tapi yang ingin menyaksikan kita juga tentu mengharapkan supaya generasi muda kita, masyarakat kita lebih cinta olahraga di Senayan ini, kita siapkan pengamanan terbaik," kata Setyo. 

Kompas TV Pada saat Asian Games nanti, sejumlah pengerjaan proyek LRT juga akan dihentikan sementara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com