Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM-Perwakilan PBB Bertemu, Sorot Gizi Buruk Asmat hingga Nikah Dini

Kompas.com - 10/04/2018, 15:02 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komnas HAM kedatangan pelapor khusus yakni perwakilan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk hak atas pangan, Hilal Elver, Selasa (10/4/2018).

Kunjungan Elver bertujuan untuk berdialog langsung dengan Komnas HAM mengetahui gambaran besar pemenuhan hak atas pangan di Indonesia.

Usai pertemuan, Wakil Ketua Komnas HAM Sandrayati Moniaga mengungkapkan baik Komnas HAM maupun perwakilan PBB menyoroti berbagai hal.

"Pada aspek aksesibilitas, Komnas HAM menyoroti kasus gizi buruk dan kematian di Papua," ujarnya dalam konferensi pers.

Baca juga : Puluhan Anak Gizi Buruk di Tangsel karena Salah Pola Asuh dan Penyakit Bawaan

Menurut Sandrayati, sejak September 2017 lalu, terdapat 651 orang menderita gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Sebanyak 72 anak meninggal dunia dengan rincian akibat campak 66 orang dan gizi buruk 6 orang.

Komnas HAM memandang kasus tersebut terjadi akibat berbagai faktor mulai dari buruknya fasilitas kesehatan, budaya masyarakat, hingga buruknya sanitasi.

Dari sisi ketersediaan pangan, produksi pangan yang stagnan, kepemilikan lahan petani yang kecil, konversi lahan yang meluas, hingga pertumbuhan penduduk juga jadi perhatian.

"Yang kami tidak duga (PBB menanyakan) tadi soal pernikahan dini. Hubungan antara pernikahan dini dengan anak-anak yang kemudian mal-nutrisi dan pernikahan dini terjadi di masyarakat miskin," kata Sandrayati.

Baca juga : Menkes: 71 Orang Meninggal dalam Kasus Gizi Buruk dan Campak di Asmat

"Ini terkait juga bagaimana dia menyediakan pangan bagi bayinya. Jadi pelapor khusus melihat sampai ke situ," sambung dia.

Selain ke Komnas HAM, perwakilan PBB juga diterima oleh Komnas Perempuan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Rencananya pekan depan perwakilan PBB akan mengumumkan hasil dari kunjungan ke Indonesia.

Menurut Sandrayati, biasanya output dari kedatangan perwakilan PBB yakni berupa rekomendasi untuk Indonesia terkait dengan has atas pangan masyarakat RI.

Kompas TV Akses yang sulit salah satu penyebabnya banyak anak-anak Asmat meninggal karena campak dan gizi buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com