Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Yang Disampaikan Pak Setnov Sebuah Kepura-puraan

Kompas.com - 26/03/2018, 19:37 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — PDI Perjuangan menganggap pernyataan terdakwa dugaan korupsi proyek e-KTP Setya Novanto merupakan kepura-puraan.

Pada persidangan pekan lalu, Novanto menyebutkan, dua politisi PDI-P, yaitu Puan Maharani dan Pramono Anung, menerima aliran dana proyek KTP elektronik.

"Yang disampaikan Pak Setnov itu sebuah kepura-puraan yang selama ini pura-pura sakit, pura-pura nabrak tiang listrik, dan sebagainya," ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (26/3/2018).

Baca juga: Puan Maharani: Saya Kenal Made Oka, Dia Teman Keluarga Bung Karno

Menurut Hasto, dalam persidangan sebelumnya, tersangka korupsi e-KTP lainnya, yaitu Made Oka Masagung, telah membantah memberikan uang kepada petinggi partai politik.

Bagi Hasto, pernyataan Oka tersebut cukup membantah pernyataan Setya Novanto di persidangan.

"Itu saja sudah mengurangi bobot dari kebenaran yang disampikan Pak Setnov," kata dia.

PDI-P meyakini, pengadilan akan taat pada mekanisme dan menghukum mereka yang terlibat dalam korupsi KTP elektronik. 

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku kenal dengan pengusaha Made Oka Masagung, salah satu tersangka dalam perkara korupsi proyek e-KTP.

Baca juga: Disebut Novanto Terima 500.000 Dollar AS, Ini Bantahan Puan Maharani

Namun, Pramono membantah terlibat kongkalikong dengan Made Oka demi memuluskan proyek e-KTP.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga membantah pernyataan Setya Novanto.

Ia mengatakan, tudingan Novanto sama sekali tidak benar. Meski begitu, Puan mengakui bahwa ia mengenal Made Oka.

"Saya kenal dengan Made Oka karena kebetulan beliau teman keluarga Bung Karno," ujar Puan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Kompas TV Presiden Jokowi meminta kalau ada bukti dan fakta hukum, seluruh pihak harus tanggung jawab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com