Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Sukses, Penglihatan Mata Kiri Novel Diharap Berangsur Membaik

Kompas.com - 24/03/2018, 18:39 WIB
Moh Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah membeberkan perkembangan pemeriksaan mata kiri Novel Baswedan.

Penyidik senior KPK itu sebelumnya telah menjalani operasi pemasangan artificial cornea. Namun, mata kiri Novel sempat mengalami perdarahan.

Menurut Febri, berdasarkan pemeriksaan pada salah satu Rumah Sakit di Singapura hari ini, Sabtu (24/3/2108), hasil operasi Novel berjalan baik. Mata kiri Novel juga sudah dapat melihat bayangan jari digerakkan dan bayangan tubuh.

Meski demikian, proses perbaikan penglihatan mata kiri ini butuh waktu, sebab baru kemarin operasi dilaksanakan.

"Terkait pendarahan di dalam mata yang ditemukan pada operasi kemarin, dokter meminta Novel ke klinik untuk dilakukan USG dan konsultasi dengan dokter ahli retina," ujar Febri dalam keterangannya, Sabtu (24/3/2018).

(Baca juga: KPK Respons Positif Tim Pemantauan Komnas HAM untuk Kasus Novel)

Febri melanjutkan, pemeriksaan USG dilakukan di klinik yang sama di Singapura oleh dua dokter ahli. Hasilnya, terlihat ada bekuan darah yang posisinya bukan di retina. Sehingga kondisi retina aman.

"Kondisi ini akan dipastikan kembali pada pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya," kata Febri.

Hanya saja menurut Febri, ada potensi kondisi terburuk terkait pendarahan itu terjadi.

Hal itu, jika beberapa minggu ke depan penglihatan Novel masih terganggu atau tidak jelas karena pembekuan darah tersebut.

"Maka bekuan itu akan diambil dengan operasi pengambilan bekuan. Namun dokter tidak berharap itu terjadi," kata Febri.

"Karena kan baru selesai operasi kemarin, maka masih terdapat pembengkakan pada lapisan gusi pada mata kiri tersebut yang akan mengempis dalam beberapa hari ke depan," ujar dia.

(Baca juga: Kepada Komnas HAM, Novel Sampaikan Dugaan Pelaku Penyiraman Air Keras)

Rencananya, kata Febri, pada Minggu (25/3/2018) pagi waktu Singapura, dokter akan melakukan pemeriksaan kembali.

Novel pun diharapkan sudah diperbolehkan keluar RS untuk melakukan rawat jalan. Namun, Novel masih harus tetap tinggal di Singapura kurang lebih 3-4 minggu ke depan untuk kontrol rutin.

"Kesimpulannya, operasi berjalan baik dan sukses. Diharapkan beberapa hari ke depan penglihatan mata kiri berangsur membaik," tutur Febri.

Wajah Novel Baswedan sebelumnya disiram air keras seusai menunaikan shalat subuh berjemaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017.

Seusai mendapat serangan, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.

Pada 17 Agustus 2017, Novel menjalani operasi pertama di Singapura.

Hingga saat ini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga menemukan titik terang. Polisi juga belum juga menetapkan satu tersangka dalam kasus ini.

Kompas TV Ia ditemani oleh istri, anak, dan rekannya untuk menjalani operasi pada jumat mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com