JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sudah kembali memanggil Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk menanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
"Beberapa waktu lalu lah saya lihat Pak Kapolri sudah bertemu dengan Presiden," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
"Saya yakin Pak kapolri sudah melaporkan apa yang terjadi atau apa progress report penyidikan dan penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel ini," tambah dia.
(Baca juga: Terkait Tim Pemantau Kasus Novel, Polri Minta Jangan Sentuh Teknis Penyidikan)
Meski demikian, Johan belum bisa memastikan apakah hasil pertemuan antara Jokowi dan Kapolri tersebut. Termasuk apakah Presiden Jokowi memutuskan membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) atau tidak.
"Apa kah ada keputusan soal TGPF atau tidak oleh Pak Presiden, saya mohon waktu dulu. Nanti saya konfirmasi lagi apa hasil pertemuan beberapa waktu lalu," kata Johan.
Presiden sebelumnya menyatakan, masih percaya Polri bisa mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
(Baca juga: Tim Pemantauan Kasus Novel Diharapkan Bisa Dorong Pembentukan TGPF)
Oleh karena itu, Jokowi akan terus mengejar Kapolri untuk terus mengusut kasus ini dan menemukan pelaku yang menyiramkan air keras ke wajah Novel.
"Saya akan terus kejar Kapolri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapa pun pelakunya. Akan kami kejar terus Polri," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Saat ditanya mengenai desakan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus ini, Jokowi tidak menjawab secara tegas. Presiden hanya menegaskan bahwa akan diambil langkah lain jika Polri sudah menyerah.
"Kalau Polri sudah gini (Jokowi membuat gestur angkat tangan), baru ke step yang lain," kata Jokowi.