Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Memang yang Sepuh-sepuh Ini Agak Rewel...

Kompas.com - 22/03/2018, 13:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah meneken Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang BPIP.

Melalui Peraturan Presiden yang ditandatangani pada 28 Februari 2018 itu, BPIP menjadi nama resmi setelah sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). BPIP kini juga menjadi lembaga setingkat dengan kementerian.

"Atas nama semua yang ada di BPIP, kami ucapkan banyak terima kasih, telah diputuskan oleh Presiden dari unit kerja presiden menjadi badan, alhamdulillah Bapak Presiden, sudah teralisasi," ujar Megawati saat BPIP bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Baca juga: BPIP Bertemu Presiden Jokowi, Mahfud MD Tidak Hadir

Megawati, yang merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan itu, sempat berkelakar, perubahan nama dan status UKP-PIP menjadi BPIP adalah dorongan dari sejumlah tokoh senior yang ada di BPIP.

"Terus terang, memang yang sepuh-sepuh ini suka agak rewel, nanya sama saya. Kapan ya, Bu (diubah statusnya)? Kapan ya, Bu? Begitu," kata Megawati.

Dengan berubahnya nama serta status dari UKP-PIP menjadi BPIP, Megawati beserta jajarannya memungkinkan bekerja lebih cepat dengan cakupan yang luas dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: BPIP Ingin Amandemen UUD 1945 dan Kembalikan GBHN

Megawati juga mengatakan, seiring berubahnya UKP-PIP menjadi BPIP, Presiden Jokowi tak perlu melakukan pelantikan lagi. Sebab, pengangkatan jajaran BPIP cukup melalui Perpres dan perubahan nomenklatur saja.

Selain Megawati, hadir pula tujuh anggota Dewan Pengarah lain, yakni Try Sutrisno, Ahmad Syafii Ma'arif, Said Agil Seeradj, Ma'ruf Amin, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya.

Kepala BPIP Yudi Latief juga hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, anggota Dewan Pengarah BPIP, yakni Muhammad Mahfud MD, tidak terlihat hadir. 

Kompas TV Menggunakan Sosial Media untuk Merajut Keberagaman (Bag 3)


Tidak diketahui mengapa Mahfud yang sempat diberitakan ingin mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019 mendatang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com