JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Dahnil, Luhut seharusnya tak membalas kritik yang disampaikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dengan ancaman.
"Saya kira tidak elok jika kritik yang disampaikan tokoh senior seperti Pak Amien Rais dijawab dengan ancaman," kata Dahnil melalui pesan singkat, Rabu (21/3/2018).
Ia mengatakan, kritik Amien Rais kepada Presiden Joko Widodo juga seharusnya tak dianggap sebagai bentuk kebencian.
Baca juga: Istana: Ancaman Luhut Tak Mewakili Sikap Presiden
Sebelumnya, Luhut mengaku heran terhadap seorang tokoh senior yang dianggapnya asal-asalan dalam mengkritik pemerintah.
Kegeraman tersebut ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan" di gedung BPK RI, Senin (19/3/2018).
Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Siap Fasilitasi Debat Terbuka Luhut Vs Amien Rais
"Kalau ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang ngibulin? Dari dulu juga ada pembagian sertifikat, tetapi prosesnya panjang, lama, dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat dan banyak. Lha, salahnya di mana," kata Luhut.
Luhut mengancam akan membongkar dosa tokoh senior yang asal-asalan mengkritik pemerintah. Luhut menyebut, orang-orang tersebut punya banyak dosa di masa lalu.
"Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga, kok. Sudahlah, diam sajalah. Jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu, memang kamu siapa?" tambah dia.
Baca juga: Fadli Zon Kritik Luhut yang Ancam Orang Asal-asalan Kritik Pemerintah
Luhut tak menyebut siapa tokoh senior yang ia maksud. Namun, banyak pihak meyakini yang dimaksud Luhut adalah Amien Rais.
Sebab, sebelumnya Amien bicara bahwa program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi adalah pembohongan.