Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH: Pernyataan Jokowi Picu Meningkatnya Tembak Mati Pengedar Narkoba

Kompas.com - 05/03/2018, 20:05 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LBH Masyarakat mengungkapkan adanya tren kenaikan angka tembak mati pengedar narkoba pasca Presiden Joko Widodo melemparkan pernyataan terkait kasus tersebut.

Peneliti LBH Masyarakat Ma'ruf Bajammal mengatakan, gambaran kenaikan tren kenaikan tembak mati kasus narkoba bisa terlihat sepanjang 2017 lalu.

Dari data yang dihimpun LBH Masyarakat, pada Januari 2017 terdapat 12 korban tewas akibat penembakan dalam kasus narkoba.

"Sementara itu ada 16 orang luka-luka," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Angka korban tewas akibat tembak ditempat pada Januari 2017 menjadi yang tertinggi pada semester pertama 2017.

Baca juga : Jokowi: Saya Sudah Katakan, Tembak di Tempat Saja...

Menurut LBH Masyarakat, tingginya korban tewas itu terjadi sebulan pasca Pidato Presiden dalam acara pemusnahan barang bukti narkoba. Saat itu, kata Ma'ruf, Presiden mempertanyakan mengenai jumlah bandar narkoba yang meninggal dunia

Pada semester kedua 2017, data korban tewas akibat tembak di tempat dalam kasus narkoba terjadi pada Agustus 2017. Korban tewas mencapai 13 orang. Sementara itu 18 orang mengalami luka-luka dalam penanganan kasus narkoba pada Agustus 2018.

Pada Juli 2017, kata Ma'ruf, Jokowi dalam pidatonya meminta agar aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku tindak pidana narkotika.

"Kami menilai ada keterkaitan sehingga pada Agustus menjadi tinggi," kata dia.

Baca juga : Prosedur Tembak di Tempat Pengedar Narkotika Diadukan ke Ombudsman

Peneliti Amnesty Internasional Indonesia Brahmantya Basuki menilai, pernyataan dari Presiden juga diikuti oleh pejabat publik lainnya, mulai dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian hingga mantan Kepala BNN Budi Waseso.

Akibat penyataan itu menurut dia, membuat adanya semacam instruksi yang ditangkap oleh jajaran penegak hukum untuk mengambil tindakan keras kepada para pengedar narkoba dengan menembaknya.

Berdasarkan data yang dihimpun LBH Masyarakat, terjadi 183 kasus penembankan dalam kasus narkoba sepanjang 2017. Akibatnya 215 orang menjadi korban penembakan.

Dari data itu, 99 orang meninggal dunia, dan 116 mengalami luka-luka.

Kompas TV Pelaku sempat berusaha kabur saat digerebek di rumah kontrakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com