Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Pemerintah Dukung Prof. Sardjito Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 27/02/2018, 15:18 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, pemerintah mendukung upaya Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) mengusulkan Prof. Dr. M. Sardjito, MPH sebagai pahlawan nasional.

"Dengan apa yang sudah dilakukan Prof. Sardjito dan dedikasi dan penghargaan yang diperoleh. Saya sebagai pribadi dan atas nama pemerintah sangat mendukung pengusulan Prof. Sardjito mendapatkan gelar pahlawan nasional," ujar Puan dalam acara usai Seminar Nasional Dalam Rangka Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional bagi Prof. Dr. M. Sardjito, MPH di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Puan menilai figur Sardjito patut diteladani oleh generasi penerus yang tak lupa dengan sejarahnya sendiri. Puan melihat Sardjito adalah sosok yang memiliki visi dan misi kuat dalam mengubah nasib bangsa di bidang pendidikan dan kesehatan. Politisi PDI-P itu juga mengaku kagum terhadap jiwa kemanusiaan Sardjito yang kuat.

Baca juga : Mengenal Prof. Sardjito, Ilmuwan Pencipta Vaksin Typus hingga Biskuit Tentara

"Jiwa kemanusiaannya terpanggil dengan melakukan penielitian berbagai macam penyakit yang banyak diderita rakyat Indonesia pada saat itu. Profesor Sardjito adalah seorang ilmuwan pejuang dan pejuang keilmuan," kata Puan.

Menurut Puan, kontribusi Sardjito juga terlihat dalam sejumlah temuannya, seperti obat penyakit batu ginjal (Calcusol), dan obat penurun kolestrol (Calterol).

Selain itu, Sartidjo menciptakan makanan ransum bernama Biskuit Sardjito untuk para tentara pelajar yang sedang berjuang di medan perang. Ia juga menciptakan vaksin anti penyakit infeksi untuk Typus, Kolera, Disentri, Staflokoken dan Streptokoken.

Baca juga : UGM dan UII Ajukan Prof. Sardjito Jadi Pahlawan Nasional

"Prof. Sardjito hidup dalam kesederhanaan. Melayani pasien dengan ikhlas, lembut hati, bijaksana, sederhana dan cerdas. Dia punya jiwa pengabdian yang tinggi untuk keilmuan dan negara," paparnya.

Oleh karena itu, Puan meminta agar UGM dan UII segera mengirimkan naskah akademik dan hasil diskusi seminarnya kepada pemerintah. Nantinya pemerintah akan mempertimbangkan secara seksama apakah persyaratan Prof. Sardjito sebagai pahlawan nasional bisa terpenuhi.

"Jejak sejarah beliau harus dilengkapi, benar beliau melakukan ini, ada saksi sejarah bahwa beliau sudah melakukan hal yang disampaikan," ujar Puan.

Kompas TV Belum 12 jam setelah menikahkan putrinya, Presiden Joko Widodo sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com