Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Narkoba Bareskrim: Patroli Fokus ke Kapal Nelayan China, Taiwan dan Vietnam

Kompas.com - 25/02/2018, 20:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengungkapan penyelundupan 1,6 ton sabu di kapal ikan, beberapa waktu lalu, membuat Polri berkomitmen untuk memperkuat penjagaan perbatasan.

"Kita harus semakin siap menghadapi serbuan sindikat narkotika internasional yang mencoba memasukkan narkotika ke Indonesia dengan berbagai cara dan modus, misalnya penyelundupan 1,6 ton sabu beberapa waktu lalu," ujar Kepala Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Eko Daniyanto melalui pesan singkat, Minggu (25/2/2018).

Penguatan penjagaan perbatasan, lanjut Eko, akan difokuskan terhadap masuknya kapal asing ke perairan Indonesia, terutama kapal ikan dengan bendera asing.

"Fokus analisis tim gabungan Polri bersama Bea dan Cukai kepada kapal- kapal ikan yang datangnya dari China, Taiwan dan Vietnam," ujar Eko.

Baca juga : Polri Belum Temukan Narkoba di Kapal Win Long yang Ditangkap di Perairan Karimun

Bahkan, Polri berencana melengkapi patroli gabungan itu dengan anjing pelacak K-9.

Adapun, wilayah perairan di perbatasan yang bakal semakin dijaga ketat, yakni meliputi perairan Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan dan Lampung.

Diberitakan sebelumnya, tim gabungan menangkap sebuah kapal berbendara Singapura di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018) lalu. Di kapal itu, tim menemukan 1,6 ton sabu.

Tiga hari kemudian, Jumat (23/2/2018) lalu, tim kembali menangkap satu kapal ikan Win Long di perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Meski demikian, tim belum menemukan barang bukti narkoba di dalam kapal itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M. Iqbal mengatakan bahwa tim gabungan masih memeriksa awak dan seluruh bagian kapal untuk menemukan barang bukti tindak pidana narkoba.

"Tim sedang melakukan tahapan-tahapan pengamanan seluruh awak di kapal, diperiksa. Sampai detik ini pun tim sedang melakukan sterilisasi, penyelidikan mendalam tentang dugaan itu," ujar Iqbal saat dijumpai di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu.

Baca juga : Kapolri: Sabu Diproduksi di Perbatasan China Daratan dan Myanmar

Tim gabungan juga tengah mendalami keterkaitan antara kapal Win Long dengan kapal berbendara Singapura yang ditangkap di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018) lalu dan membawa 1,6 ton sabu.

"Kami sedang mencari korelasinya antara kapal yang satu (Kapal Win Long) dengan kapal yang membawa 1,6 ton sabu," ujar Iqbal.

Di sisi lain, tim gabungan sekaligus sedang mengembangkan penyelidikan dan penyidikan temuan 1,6 ton sabu ke negara lainnya yang terkait.

"Tim gabungan kami kini juga melaksanakan koordinasi dengan negara- negara yang dalam tanda petik diidentifikasi dapat mengungkap jaringan ini dan sekaligus dapat juga melaksanakan pencegahan," ujar Iqbal.

Kompas TV Polisi masih mencari tahu jalur pengiriman yang biasa digunakan penyelundup yang baru terungkap.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com