Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bicarakan soal Pilpres 2019 dengan Megawati

Kompas.com - 21/02/2018, 18:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan presiden (pilpres) rupanya menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018) malam.

"Ya, kalau saya ngomong (tidak berbicara mengenai pilpres), kan, namanya bohong. Iya, saya berbicara mengenai pilpres," ujar Presiden Jokowi saat ditemui di Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018).

Meski demikian, Jokowi tidak menjelaskan lebih rinci apa saja terkait pilpres yang ia dan Megawati perbincangkan.

Saat ditanya apakah keduanya membahas pencalonan Jokowi kembali sebagai bakal calon presiden dengan dukungan PDI-P, Jokowi tidak menjawabnya.

(Baca juga: Kriteria Cawapres Jokowi dari PPP, Muda dan Santri)

 

Presiden Jokowi sekaligus membantah pertemuannya dengan Megawati itu membahas nama yang akan dijadikan bakal calon wakil presiden mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

"Belum sampai ke sana. Masih panjang banget, masih panjang sekali," lanjut dia.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pertemuannya dengan Megawati ini sebenarnya merupakan pertemuan rutin dengan ketua umum partai politik. Pertemuan serupa sering ia lakukan dengan ketua umum partai politik lainnya.

"Pertemuan dengan Bu Mega, pertemuan dengan Pak Romi, pertemuan dengan Pak Surya Paloh, pertemuan dengan Pak Muhaimin Iskandar, pertemuan dengan Pak Oesman Sapta, pertemuan dengan Pak Zulkifli, itu biasa kita. Itu pertemuan rutin biasa," lanjut Jokowi.

Selain membahas pilpres, Jokowi dan Megawati juga membahas dinamika pilkada di 171 daerah di Indonesia 2018 ini. Keduanya membahas bagaimana melewati masa pilkada dengan aman dan damai.

(Baca juga: Sambil Nikmati Nasi Jambal, Jokowi dan Megawati Bahas Isu Terkini)

 

Diberitakan, Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam pertemuan itu keduanya membahas isu-isu strategis terkini.

"Beliau berdua saling update terhadap berbagai persoalan nasional dan internasional," ujar Hasto melalui keterangan pers, Rabu.

Sambil berbincang santai, kata Hasto, Jokowi dan Megawati menyantap nasi jambal dan sate padang sebagai menu makan malam.

Selain itu, ada menu ayam bakar balado, gurame bakar, buncis sambal terasi, tumis kangkung, dan nasi goreng pete khas Batu Tulis.

“Ibu Mega dan Pak Jokowi dengan nasi jambalnya, lengkap dengan sate ayam penambah sedap rasa. Hingga tidak terasa habislah sepiring nasi jambal," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com