Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Sebut Kasus Penyerangan Pemuka Agama Kampanye Hitam Jelang Pilpres

Kompas.com - 15/02/2018, 13:36 WIB
Moh. Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut bahwa kasus penyerangan terhadap pemuka agama yang terjadi akhir-akhir ini sudah diprediksi dan dideteksi pihaknya.

Menurut dia, kasus tersebut adalah salah satu bagian dari kampanye hitam yang dilancarkan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Seluruh jajaran sudah mendeteksi dan memprediksi di tahun politik ini 2018-2019 akan marak kampanye hitam. Wujudnya isu-isu PKI, agama, SARA, politik identitas," kata Budi di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Budi mengimbau agar masyarakat lebih waspada serta tak mudah dipolitisasi dan diprovokasi oknum-oknum yang punya kepentingan tersebut.

"Masyarakat harus lebih waspada, lebih peka. Jangan mudah terpolitisasi, terprovokasi, terhasut sehingga terseret dalam permainan itu," kata dia.

(Baca juga: Penyerangan ke Pemuka Agama, Kinerja BIN Dikritik)

Ia juga membantah bahwa BIN kecolongan atas kasus-kasus penyerangan terhadap pemuka agama di sejumlah daerah tersebut.

"Enggak. Karena kami sudah prediksi. Ini kan tahun politik. Kami sudah ingatkan bahwa kampanye hitam itu akan marak," kata dia.

Hal berbeda diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Kalla, dirinya tak yakin penyerangan terhadap pemuka agama akhir-akhir ini ada kaitannya dengan kepentingan politik tertentu.

"Saya kira enggak. Siapa, sih, yang ingin berpolitik dengan membuat perpecahan. Biar polisi meneliti, menyelidiki apa yang terjadi," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/2/2018).

(Baca: Kalla Tak Yakin Ada Motif Politik di Balik Penyerangan Pemuka Agama)

Hal senada diungkap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang berpendapat bahwa beberapa peristiwa penyerangan terhadap pemuka agama di Indonesia tidak ada kaitannya dengan unsur politik.

"Saya, kok, belum melihat ke arah sana. Itu hanya kasuistik," ujar Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/2/2018).

(Baca: Mendagri Yakin Penyerangan Pemuka Agama Tidak Ada Kaitannya dengan Politik)

Sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama memang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Misalnya, penyerangan terhadap pimpinan Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri bin Sukrowi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat tengah berzikir, seorang pria masuk masjid dan langsung menganiaya Umar Basri pada 27 Januari 2018.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com