Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Penyerangan Pemuka Agama, Puan Minta Pemda Rawat Orang Gila

Kompas.com - 20/02/2018, 20:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyoroti peristiwa penyerangan pemuka agama yang diduga dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Menurut Puan, jika memang aparat penegak hukum telah memastikan bahwa pelakunya mengalami gangguan kejiwaan, pemerintah daerah harus turun tangan dalam menangani pelaku, termasuk orang yang mengalami gangguan serupa di lingkungan masyarakat.

"Salah satu yang harus turun tangan kepala daerahnya, apakah pemerintah provinsi, kota atau kabupaten. Yang paling tahu situasi daerahnya, kan, pemimpin di daerahnya. Harus proaktif," ujar Puan saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Baca juga: Wiranto: 21 Kali Penyerangan ke Tokoh Agama, 15 Kali Pelakunya Tidak Waras

Pemerintah daerah setempat melalui dinas sosial harus menampung dan merawat orang-orang di daerahnya yang mengalami gangguan jiwa agar tidak membuat keresahan di masyarakat.

"Kan, bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak tertentu. Misal itu Kementerian Kesehatan, dokter ahli jiwa, atau lain-lain," ujar Puan.

Baca juga: BIN Sebut Kasus Penyerangan Pemuka Agama Kampanye Hitam Jelang Pilpres

Meski demikian, Puan meminta publik tidak berpolemik soal itu. Kini, aparat kepolisian tengah menyelidiki sejumlah penyerangan pemuka ibadah yang diduga dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan jiwa.

"Sampai sekarang sedang melihat dulu apakah ini hanya kasus per kasus atau diorganisasi. Kalau hanya kasus per kasus, tentu saja pemerintah pusat mengimbau semua kepala daerah untuk melihat dengan cermat situasi kondisi daerahnya," ujar Puan.

Kompas TV Dalam dua bulan pada 2018, sedikitnya telah terjadi empat kali penyerangan terhadap pemuka agama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com