Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai Kita Jadi Target Pasar Ekonomi Syariah Negara Lain

Kompas.com - 05/02/2018, 20:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menekankan agar Indonesia tak menjadi target pasar produk-produk industri negara lain dalam pengembangan ekonomi syariah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2018).

"Saya ingin menekankan bahwa dalam pengembangan ekonomi syariah, jangan sampai kita hanya menjadi target pasar dan produk industri negara-negara lain, hanya sekadar menjadi konsumen, " kata Jokowi.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, kata Jokowi, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar yang justru harus menjadi penggerak utama perekonomian syariah. Karena itu, Jokowi meminta agar potensi ini digarap dengan serius.

Menurut Jokowi, dalam beberapa waktu terakhir, terjadi peningkatan dalam perekonomian syariah di Tanah Air.

Di sektor industri keuangan syariah, pertumbuhan aset perbankan syariah terus meningkat yang mencapai Rp 435 triliun atau sekitar 5,8 persen dari total aset perbankan Indonesia pada 2017.

(Baca juga: Kembangkan Ekonomi Syariah, BI Libatkan Tiga Lembaga Syariah)

Begitu juga dengan pertumbuhan pasar modal syariah yang disebutnya terus membaik. Indonesia, kata dia, merupakan penerbit terbesar sukuk negara. Pangsa pasar sukuk Indonesia mencapai 19 persen dari seluruh sukuk yang diterbitkan oleh berbagai negara.

"Selain itu, total aset industri keuangan non-bank syariah juga naik dua kali lipat dalam lima tahun terakhir ini," ujarnya.

Tak hanya itu, Presiden juga menyebut potensi pengumpulan dana sosial keagamaan di Indonesia seperti dana haji, dana zakat, dana wakaf, serta dana infaq dan sedekah juga terhitung sangat besar.

 

Berbagai bidang

 

Ia mengatakan, dalam pengembangan ekonomi syariah terdapat berbagai potensi yang dapat dikembangkan dan harus segera digarap.

Potensi itu seperti bidang industri fashion Muslim, makanan halal, industri farmasi, dan sektor pariwisata.

Di sektor farmasi, Indonesia masuk lima besar negara dengan konsumsi produk obat-obatan dan juga kosmetik halal.

Di industri fashion Muslim, kata Jokowi, Indonesia juga merupakan pasar terbesar ke lima di dunia.

Sedangkan, di industri makanan halal, Indonesia memiliki tingkat konsumsi makanan halal terbesar di dunia.

(Baca juga: Sandi: Alternatif Pembiayaan Rumah DP 0 Rupiah Bisa Berbasis Syariah)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com