Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Kejar Pelaku dan Perusahaan Pembunuh Orangutan di Kalteng

Kompas.com - 25/01/2018, 23:58 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri akan mengejar para pelaku pembunuhan orangutan yang kerap meresahkan di Kalimantan Tengah. Bahkan, termasuk perusahaan yang mendanai aksi keji pembunuhan orangutan tersebut.

"Pasti dikejar. Pokoknya yang melakukan satu perbuatan pidana apalagi terhadap binatang yang dilindungi," kata Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Kamis (25/1/2018).
 
Menurut Ari, pembunuhan orangutan tersebut menjadi perhatian dunia internasional. Karenanya, Polri takkan tinggal diam membiarkan para pelakunya berkeliaran.

"Itu kan menjadi perhatian dunia. Perhatian dunia terhadap binatang yang dilindungi (orangutan) besar sekali. Kalau kami tidak bertindak nanti kami akan dikecam," kata dia.

Baca juga : Orangutan yang Mati di Kalahien Itu Korban Berondongan 17 Peluru Senapan Angin

Sebuah jasad orangutan yang terapung di Sungai Barito, Desa Kalahien, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Senin (15/1/2018) lalu ditemukan.

Daftar penemuan jasad orangutan

Penemuan jasad orangutan itu menambah panjang daftar dugaan pembunuhan orangutan yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah.

Sebelum peristiwa di Kalahien itu, ada temuan 10 kasus dugaan pembunuhan orangutan dengan korban diduga puluhan primata yang dilindungi undang-undang itu sejak 2011 lalu.

Baca juga : Belum Terungkap, 11 Kasus Pembunuhan Orangutan di Kalimantan Tengah

Data ini dihimpun Centre for Orangutan Protection (COP), bekerja sama dengan Orangutan Foudantion International (OFI) Pangkalan Bun, dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Palangka Raya.

Temuan pertama terjadi pada 21 Agustus 2011 di wilayah perkebunan PT STP, Kabupaten Seruyan. Ditemukan 3 tengkorak orangutan yang berserakan dalam satu titik lokasi. Namun, kasus ini tidak berlanjut pada proses hukum.

Kemudian pada 26 Januari 2013, kasus serupa terjadi di perkebunan PT KHS, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas.

Ditemukan satu mayat orangutan di PT KHS. Sayangnya warga lokal yang menemukan malah dituntut balik oleh perusahaan dengan pasal pencemaran nama baik.

Baca juga : Kuburan Orangutan di Kalahien Akan Digali untuk Diotopsi

Selanjutnya pada 1 Maret 2013, ditemukan kuburan di area konsesi perkebunan PT KHS di Tumbang Talaken, Kabupaten Gunung Mas, oleh Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan BOSF.

Kemudian, pada 26 Maret 2013, COP bersama tim dari Friend of National Park Foundation (FNPF) menemukan dua tengkorak orangutan di Kecamatan Kumai, di kawasan PT BLP, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kalu, pada 28 Maret 2013, COP menemukan satu mayat orangutan.

"Kami datang kembali ke lokasi bersama tim SPORC Kalteng pada 9 September 2013 dan mayat orangutan sudah hilang. Kasus tidak berlanjut," tutur Ramadhani.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com