Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Mubazir, Rehabilitasi Narkoba di Lapas Dihentikan

Kompas.com - 27/12/2017, 17:13 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menghentikan rehabilitasi pengguna narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan atau lapas.

Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, berdasarkan evaluasi, program rehabilitasi narkoba di lapas tidak berjalan efektif. Sebab lapas, kata dia, justru menjadi tempat peredaran narkoba.

"Jadi kegiatannya mubazir. Uang negara dipakai untuk rehab di lapas tidak ada manfaatnya. Maka saya hentikan rehabilitasi di lapas," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Meski begitu, tutur Budi, penghentian program rehabilitasi narkoba di lapas tidak permanen namun bersifat sementara.

Hanya saja ia tidak memastikan kapan waktu program itu kembali dilakukan.

(Baca juga: Budi Waseso: Lapas Harus Dijaga Buaya, Terbukti Kan Hari Ini?)

Menurut Budi, program rehabilitasi narkoba di lapas baru akan kembali dilakukan oleh BNN bila pembinaan dan pengawasan peredaran narkoba di lapas sudah berjalan baik.

Selama ini berdasarkan temuan BNN, lapas justru dijadikan tempat peredaran narkoba. Bahkan, jaringan peredaran narkoba di luar lapas juga diatur oleh narapidana yang ada di dalam lapas.

Pada pengguna narkoba yang sudah menjadi narapidana, kata Budi, bahkan lebih memilih tetap berada di lapas karena lebih mudah mendapatkan narkoba daripada di luar lapas.

"Ini fakta ya jangan dikira ngarang-ngarang," kata Budi.

Lantaran hal itu, BNN mengalihkan anggaran program rehabilitasi narkoba di lapas untuk program rehabilitasi di luar lapas sehingga program bisa berjalan dengan baik.

Kompas TV Polisi menyita 17 ribu gram sabu dan 17 ribu ekstasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com