Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Waseso: Lapas Harus Dijaga Buaya, Terbukti Kan Hari Ini?

Kompas.com - 27/12/2017, 14:21 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso mengungkapkan, sebagian besar jaringan narkoba dikendalikan narapidana narkoba yang berada di lembaga pemasyarakatan.

Bahkan, kata pria yang kerap disapa Buwas itu, BNN juga menemukan adanya keterlibatan petugas lapas di dalam jaringan peredaran narkoba.

Ia lantas mengingatkan kembali pernyataannya beberapa tahun silam.

"Dulu saya sampaikan di lapas itu tidak bisa lagi dijaga manusia, harus buaya. Terbukti kan hingga hari ini," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Menurut Buwas, persoalan utama peredaran narkoba yang dikendalikan narapidana narkoba akibat sistem pengawasan di lapas yang tidak berjalan baik.

(Baca juga: Kelebihan Penghuni Lapas dan Rutan Masih Jadi Catatan Mengerikan Kemenkumham)

Sistem yang dimaksud Buwas tidak hanya sistem pengawasan untuk narapidana, tetapi juga sistem pengawasan kepada para petugas lapas.

Budi memaklumi adanya persoalan kekurangan petugas lapas. Namun, sebenarnya, katanya, persoalan keterbatasan petugas lapas bisa disiasati dengan sistem lapas yang ketat.

China, ujarnya, juga memiliki persoalan yang sama dengan Indonesia terkait keterbatasan petugas lapas. Namun, sistem pengawasan berjalan baik di China.

"Sekarang kalau kita kasih manusia lebih banyak di lapas, semakin banyak yang tercemar karena sistemnya tidak pernah berubah makanya ini yang perlu kita perbaiki," katanya.

(Baca juga: Tambah 14.000 Sipir, Yasonna Ingin Tak Ada Lagi Persoalan di Lapas)

Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat, 58.365 orang ditangkap dan dijadikan tersangka.

Sementara itu, 79 orang dihadiahi peluru tajam hingga tewas. Data ini merupakan hasil kerja sama dengan Polri, TNI, dan Bea Cukai.

Sepanjang 2017, BNN mencatat ada 46.537 kasus narkoba dan 27 kasus yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Adapun barang bukti yang disita adalah 4,71 ton sabu; 151,22 ton ganja; 2,9 juta ekstasi; dan 627,84 kilogram ekstasi.

Di kasus TPPU, BNN menyita aset milik jaringan pengedar narkoba senilai Rp 105 miliar pada 2017. Aset itu terdiri dari kendaran, properti, tanah, perhiasan, uang tunai, dan uang dalam rekening.

Kompas TV Sabu disimpan di kendaraan forklift yang ditaruh di sebuah ruko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com