Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Kilang Tempuh 1.200 Km Demi Mengajar di Pedalaman Kalteng

Kompas.com - 16/12/2017, 09:00 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

SERUYAN, KOMPAS.com - Dengan wayang kulit Rama dan Shinta, Yoga Pratama menceritakan bagaimana minyak mentah diambil dari perut bumi, diolah, dan jadi Bahan Bakar Minyak yang bisa dikonsumsi.

Ratusan siswa SD Negeri 2 Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, duduk rapi bersila dan terpaku diam. Mata mereka terpana pada gerakan wayang itu. Senyum mereka melebar. Perhatian mereka tercurah pada cerita Yoga.

"Kita ingin berbagi semangat dan menumbuhkan inspirasi bagi anak-anak. Biar jangan takut bermimpi mencapai cita-cita," kata Yoga, Jumat (15/12/2017).

Yoga, seorang pekerja kilang Pertamina di Balikpapan. Dengan caranya sendiri, yakni mendongeng, ia membagi pengetahuan, mengenalkan profesi dan pekerjaan dunia migas, dan menanamkan budi pekerti serta budaya safety.

Baca juga : Potret Guru Zaman Now, Pagi Mengajar Siang Jadi Penyiar

Dengan maksud yang sama di ruang berbeda, Ade Hamid Saputra, pekerja laboratorium di kilang, menghadapi ratusan pelajar SD yang lebih aktif.

Ade memilih cara mengajar yang bisa membangkitkan keberanian dan percaya diri pada pelajar untuk tampil dan berpendapat.

"Setiap tampil dan benar menjawab, dia dapat hadiah. Saya sediakan alat tulis, buku, dan mewarna," kata Ade.

Yoga dan Ade, serta 7 pekerja kilang lainnya jadi relawan mengajar kelas inspirasi ke beberapa sekolah di pedalaman Kalimantan. Kelas-kelas inspirasi semacam ini jadi bagian program Pertamina Mengajar.

Saat bersamaan, Pertamina juga tengah melakoni ekspedisi CSR lewat jalan darat dari Kaltim ke Kalbar sejak 12 Desember 2017 lalu. Touring ini dinamai Jelajah Energi Pertamax Borneo. Kecamatan Danau Sembuluh salah satu yang dilintasi.

Yoga dan Ade ikut masuk hingga Kecamatan Danau Sembuluh yang jauhnya 1.200 km dari Balikpapan. Kecamatan ini berada di balik hamparan perkebunan kelapa sawit dan sedikit kebun pohon karet.

Dari Kota Sampit, Kalteng, lintasan menuju Danau Sembuluh berupa tanah lembek. Di jalanan itu pula selalu ditemui lalu lalang truk dump membawa buah sawit ataulah truk tangki membawa minyak sawit.

Jauh dari pusat kota, berada di balik perkebunan itu, terdapat kampung-kampung yang ramai penduduk.

Termasuk ada juga sekolah negeri berdiri di situ. Menurut Yoga, anak-anak di pedalaman memiliki hak dan kesemlatan sama mewujudkan mimpi dan masa depan lebih baik.

Karenanya hadir kelas inspirasi dari Pertamina Mengajar ini.

"Pertamina Mengajar masuk ke sana. Kita mengajar nilai kejujuran, saling bantu, tolong menolong, kita bagi nilai-nilai itu ke adik-adik, karena ini sejalan dengan nilai perusahaan," kata Yoga.

Kompas TV Makmuri merupakan salah satu potret kegigihan guru sekolah dasar yang bertugas di desa terpencil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com