JAKARTA, KOMPAS.com - Usai menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi tidak langsung pulang ke Indonesia. Ia justru langsung munuju Brussel, Belgia.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kepergian Retno ke Brussel bukan tanpa maksud yang jelas.
"Beliau ke Brusel untuk menggalang (dukungan) negara-negara Eropa untuk setuju atau untuk memiliki pandangan yang sama dengan OKI," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Berdasarkan hasil KTT OKI di Istanbul, Turki, negara-negara Islam termasuk Indonesia menolak klaim Presiden AS Donald Trump terkait klaim sepihak menyatakan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Baca juga : OKI: AS Didiskualifikasi dalam Proses Perdamaian Israel-Palestina
Dukungan negara-negara Eropa kepada Palestina dinilai penting. Oleh karena itu, Indonesia langsung berperan aktif menggalang dukungan ke Brussel, kota yang menjadi tempat bagi kantor Uni Eropa yang terdiri dari 28 negara Eropa.
"Dalam kaca mata internasional memang Indonesia cukup aktif memerankan peran perdamaiaan di Palestina," kata Wiranto.
Sebelumnya, saat berpidato di KTT OKI, Presiden Jokowi mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat memindahkannya ke Yerusalem.
Selain itu, Presiden Jokowi menyerukan sejumlah negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk meninjau kembali hubungan diplomatik tersebut. Menurut Jokowi, hal itu sesuai dengan sejumlah resolusi OKI sebelumnya.