Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Resmikan Proyek Jalur Ganda Kereta Bogor-Sukabumi

Kompas.com - 15/12/2017, 10:47 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pembangunan jalur ganda kereta Bogor-Sukabumi dimulai. Pencanangan atas mulainya pembangunan tersebut dilakukan Presiden Joko Widodo, Jumat (15/12/2017).

Jokowi berharap, pembangunan jalur ganda tersebut bisa selesai pada 2020 mendatang. Dengan demikian, masyarakat memiliki alternatif transportasi dan waktu tempuh Jakarta-Bogor-Sukabumi yang selama ini mencapai delapan jam bisa dikurangi.

"Saya harap dengan proyek ini ke depan potensi besar Sukabumi, pariwisata dan agrobisnis, bisa dimaksimalkan. Karena kalau sampai Jakarta-Sukabumi delapan jam, tidak akan ada orang mau datang ke sini," kata Jokowi, saat pencanangan proyek tersebut di Sukabumi, Jumat.

Jalur ganda kereta Lintas Bogor-Sukabumi dibangun untuk mengatasi kemacetan di jalur Jakarta- Bogor-Sukabumi. Pasalnya, kondisi jalan raya yang menghubungkan perlintasan tersebut cukup padat.

(Baca juga: Jokowi Pastikan Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi Dibangun Tahun Ini)

Untuk menempuh jarak Jakarta-Bogor-Sukabumi yang jaraknya 112 kilometer, waktu yang diperlukan lebih dari enam jam. Padahal, waktu normal yang harusnya dihabiskan untuk menempuh jarak tersebut hanya empat jam.

Saat ini, jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi sebenarnya sudah terhubung kereta. Untuk Jakarta-Bogor sepanjang 55 kilometer sudah berjalur ganda dan menggunakan kereta listrik.

Sementara itu untuk lintas Bogor-Sukabumi, sepanjang 57 kilometer masih jalur tunggal.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, anggaran Rp 2,45 triliun untuk pembangunan jalur ganda Bogor- Sukabumi berasal dari APBN.

Proyek tersebut dilaksanakan secara multiyears dan diharapkan selesai 2020.

Budi berharap, pembangunan tersebut nantinya bisa mengurangi waktu tempuh Bogor - Sukabumi yang saat ini 2 jam 30 menit menjadi 1 jam.

(Agus Triyono/Kontan.co.id)
--
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: "Proyek jalur ganda kereta Bogor-Sukabumi dimulai"

Kompas TV PT. KAI Divre 1 Menambahkan 6 Gerbong di Sumatera Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com