Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Bicara soal "Selfie" dengan Donald Trump hingga Yerusalem

Kompas.com - 12/12/2017, 06:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua DPR Fadli Zon, sempat dirisak alias jadi korban bully netizen saat foto selfie-nya bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi viral.

Meskipun pernah foto bersama Trump yang saat itu masih kampanye Pilpres AS, Fadli mengaku bukan berarti mengenal dekat.

"Kalau saya pernah selfie dengan itu (Trump), bukan berarti saya dekat ya. Tapi waktu itu juga belum menjadi calon presiden," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Fadli mengaku tetap mengecam kebijakan Trump yang mengakui kota Yerusalem sebagai Ibu kota Israel. Trump juga ingin memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

(Baca juga: Fadli Zon Tak Menyesal Bertemu Donald Trump)

Fadli bahkan memprediksi, Trump akan dilengserkan karena kebijakannya itu karena dianggap merugikan AS dan Partai Republik, yang mengusungnya saat pilpres.

"Jadi menurut saya ini satu gejala mendunia, dan termasuk merugikan Partai Republik. Jadi prediksi saya Donald Trump itu bisa di-impeach tahun depan," kata Fadli.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menjelaskan, kebijakan itu hanya sebagai bentuk politik pertahanan dan mengandung motif pengalihan isu atas masalah-masalah internal dari AS.

(Baca juga: Fadli Zon Duga Pernyataan Trump untuk Pengalihan Isu Dalam Negeri AS)

"Sehingga semakin terdesak dan banyak kebijakan kalut terhadap anggota-anggotanya. Sehingga dia harus mengambil satu langkah yang mungkin out of the box dengan esktrem, membuat satu manuver dengan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata dia.

Fadli menilai, kebijakan Trump tersebut dianggap bakal merusak perdamaian dunia.

"Saya kira kita harus obyektif apa yang dikatakan Donald Trump itu jelas merusak perdamaian dunia. Kita harus mengecam itu," kata Fadli.

(Wahyu Aji/Tribunnews.com)
---

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: "Pernah Selfie Bareng Donald Trump, Fadli Zon: Bukan Berarti Saya Dekat"

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com