Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Kreatif Dorong Indonesia Masuk 4 Besar Ekonomi Dunia

Kompas.com - 05/12/2017, 19:32 WIB


BANDUNG, Kompas.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dan cenderung meningkat akan menjadikan ekonomi Indonesia menempati posisi ke-4 terbesar di dunia pada tahun 2050 nanti. Trend itu terlihat sejak 2016 di mana  Indonesia menempati peringkat pertumbuhan ekonomi pada posisi ke-8. Hal ini cenderung meningkat setiap tahun yang ditandai dengan meningkatnya kelas menengah di Indonesia.

Hal itu mengemuka dalam pertemuan persiapan Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif (WCCE) di Bandung, Jawa Barat, hari pertama yang dibuka oleh  Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Rocky Joseph Pesik.

Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan negara dari berbagai kawasan, organisasi internasional, akademisi, sektor swasta, media serta kalangan pemerintah ini akan membahas elemen kunci dari empat isu utama yang akan dibahas nantinya dalam WCCE 2018 yang akan berlangsung di Bali pada Juni 2018 mendatang.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam pidato kuncinya mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bergeser dari basis pertanian menuju Industrialisasi dan Ekonomi berbasis  Information Technology (IT).

 “Posisi kelas menengah Indonesia semakin meningkat, sekitar 10% tiap tahun mengalami pertumbuhan, dan terdapat 38 juta kelas menengah baru yang lahir antara tahun 2002 hingga 2016. Ini berarti menyumbang sekitar 20% pertumbuhan seluruh populasi yang ada saat ini. Industri kreatif akan memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi kedepan. Hal ini disebabkan ekonomi kreatif menyebabkan nilai tambah yang tinggi bagi suatu produk.” jelas Chatib Basri.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara melihat sektor jasa akan memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Sektor jasa ini akan maju jika didukung oleh Infrastruktur IT yang bagus dan luas. “Dengan makin meningkatnya sektor jasa maka kebutuhan data juga meningkat, oleh karena itu Indonesia sedang membangun Palapa Ring yang akan menghubungkan seluruh kota dan desa di Indonesia,” jelas Rudiantara.

Saat ini, dari 13.000 kepulauan yang ada di Indonesia, jaringan data yang terkoneksi baru mencapai 28 kota dari 58 kota besar di Indonesia. Sementara, kebutuhan data semakin meningkat dari tahun ketahun.

“Sejak tahun 2005 hingga 2014 terjadi lonjakan penggunaan arus data hingga mencapai 45 kali lipat, pada tahun 2005 pemakaian 4.7 terabits per second (Tbps, red) sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi 211,3 Tbps,” terang Rudy.

Pertemuan persiapan WCCE yang berlangsung selama 3 hari ini menghadirkan para pembicara antara lain Menteri Komunikasi dan Informastika Rudiantara, Chatib Basri, Nicholas Buchoud, Daniel Tumpal Simanjuntak, Country Representative British Council di Indonesia Paul Smith, Laura Anderson, Ridwan Hasan, Dr. Surjadi, Candra Darusman, Samirah Muzaffar, Chiam Lu Lin, dan Tita Larasati dari BCCF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com