JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menggelar pertemuan dengan seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/11/2017).
Meski Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Golkar Idrus Marham mengatakan hasil pertemuan tersebut tetap menunggu praperadilan Setya Novanto selesai untuk menggelar Muasyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), namun hal itu semakin tak terhindarkan.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu I DPP Golkar Nusron Wahid. Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut sejatinya DPP dan seluruh DPD tingkat provinsi menginginkan adanya munaslub untuk memilih ketua umum baru.
"Suasana kebatinan mengarah ke sana (munaslub). Kalau ada bahasa yang agak halus itu dalam rangka bahasa jaga perasaan (Novanto). Tapi memang rata-rata punya kesadaran partai ini kalau mau selamat memang harus ada munaslub. Hanya masalah waktu," kata Nusron seusai rapat.
Baca juga : Politisi Golkar Usulkan Lima Tokoh Senior Beri Wejangan DPP dan DPD
Bahkan, kata Nusron, jika Novanto menang di praperadilan pun Golkar tetap akan menggelar munaslub.
Ia memprediksi sebelum 15 Desember munaslub sudah digelar. Karena itu semua pihak kini tengah mencermati situasi politik terkini dalam rangka menyambut munaslub.
Nusron menambahkan, munaslub sepertinya akan digelar di Jakarta karena hanya ada satu agenda yakni memilih ketua umum baru. Setelah ketua umum baru terpilih barulah ada pembicaraan mengenai Ketua DPR baru pengganti Novanto.
"Hari Kamis sudah bicara siapa (calon ketua umumnya), isunya udah geser bukan lagi munaslub atau tidak, tapi siapa caketum. Sudah lebih maju," lanjut dia.
Baca juga : Kader Golkar Pecah Suara soal Setya Novanto