Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima WNI Korban Kecelakaan Kapal di Perairan Palau Berhasil Diselamatkan

Kompas.com - 24/11/2017, 09:15 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kecelakaan kapal di perairan Palau, laut Pasifik, berhasil diselamatkan.

Kelima WNI dan dua warga Jepang yang juga berhasil diselamatkan adalah anak buah kapal ikan berbendera Jepang, Daiichi Fisher Tokumaru/Tokumaru No. 1.

Kelima WNI tersebut yakni, Romadhon, Muhammad Rafles Saputra, Teguh Wahyu Utomo, Alizar dan Reza Indrawan.

Menurut para korban selamat, kapal yang mereka awaki pecah dan tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal ikan Filipina, F/V Jocelyn, pada 20 November 2017 sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, ketujuh awak kapal berhasil ditemukan pada 21 November 2017 oleh kapal F/V Jocelyn. Mereka langsung dibawa ke Pelabuhan General Santos, Filipina.

Menurut Iqbal, ketujuh awak kapal berhasil menyelamatkan diri dengan sekoci dan terapung selama satu malam sampai akhirnya ditemukan.

“Setelah menerima informasi tersebut, dengan mempertimbangkan lokasi kejadian, Kemlu melakukan komunikasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Davao," kata Iqbal melalui keterangan tertulis, Jumat (24/11/2017).

Iqbal mengatakan, pada Kamis kemarin, KJRI Davao menugaskan 2 orang yang bertugas sebagai Perlindungan WNI untuk melihat kondisi kelima WNI.

Namun, karena  fasilitas keimigrasian di General Santos terbatas, pada hari yang sama kedua pejabat perlindungan WNI dari KJRI Davao memperoleh izin untuk membawa 5 WNI dan 2 warga Jepang ke Davao untuk diproses keimigrasiannya di Kantor Imigrasi Davao City. 

"Saat ini, 5 WNI ditampung sementara di wisma KJRI Davao sambil menunggu proses administrasi keimigrasian untuk keperluan pemulangan ke Indonesia," kata Iqbal.

Kapal ikan Tokumaru No. 1 adalah kapal ikan milik Asosiasi Koperasi Perikanan Daha. Dengan berbagai upaya yang dilakukan KBRI Tokyo, pihak agen pengirim telah memberikan komitmen pembayaran tiket pemulangan serta hak-hak ABK lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com