Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novanto yang Sulit Tidur hingga Ikut Shalat Berjamaah di Rutan KPK

Kompas.com - 23/11/2017, 04:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Setya Novanto merasakan hal yang sama dengan tersangka lainnya saat baru pertama kali mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kondisi yang tak lazim sudah pasti membuat Ketua Umum Partai Golkar itu merasa tak nyaman. Perasaan yang campur aduk, ditambah kondisi tempat tidur yang seadanya, tentu membuat Novanto sulit tidur dengan nyenyak.

Hal itu yang dikatakan teman satu ruangan dengan Novanto, Rochmadi Saptogiri.

Terdakwa yang merupakan Auditor Utama Keuangan Negara III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu, menceritakan sedikit pengalamannya dengan Novanto seusai ia menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (22/11/2017).

"Kan hampir semua begitu, saya tiga hari enggak tidur," kata Rochmadi.

(Baca juga : 12 Jam Diperiksa KPK, Plt Sekjen DPR Ditanya soal Surat Izin Setya Novanto)

Menurut Rochmadi, Novanto memang terlihat dalam kondisi lemas dan sakit. Namun, selama di dalam Rutan, menurut Rochmadi, Novanto bersikap ramah, mau bergaul dan membaur dengan tahanan lain.

Rochmadi juga sempat bercakap-cakap dengan Novanto saat tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP itu baru pertama kali ditahan.

(Baca juga : KPK Pelajari Laporan Harta Kekayaan Setya Novanto)

 

Ia bahkan sempat meminta Novanto lebih sabar menghadapi kenyataan.

"Saya bilang, kita harus sabar," kata Rochmadi.

Tak cuma saling bercakap-cakap. Novanto bersama tahanan lainnya juga tetap aktif menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya selama berada di Rutan KPK.

Menurut Rochmadi, para tahanan yang Muslim, termasuk Novanto, selalu menjalankan shalat berjamaah.

"Alhamdulilah, kita selalu berjamaah," kata Rochmadi.

Kompas TV Dan kini, Setya Novanto telah ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus KTP elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com