Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Novanto Diperiksa, Anggaran DKI Naik, dan Rokok Elektrik

Kompas.com - 21/11/2017, 07:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Ketua DPR RI Setya Novanto mulai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan kartu tanda penduduk elektronik.

Pemeriksaan Novanto sebagai tersangka ini menjadi salah satu topik yang paling banyak dibaca di Kompas.com, Senin (20/11/2017) kemarin. Selain itu, ada sejumlah berita terpopuler lain yang sayang untuk dilewatkan.

Berikut ini rangkuman berita terpopuler Kompas.com di awal pekan ini.

Novanto diperiksa

Setelah berstatus tahanan KPK sejak 19 November 2017, Novanto menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut, penyidik KPK menyampaikan hak-hak Novanto sebagai tersangka dan perkara yang sedang disangkakan terhadap Ketua Umum Partai Golkar itu. Novanto pun mampu merespons pertanyaan penyidik dengan wajar.

Febri mengatakan, pemeriksaan tersebut dilakukan setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyimpulkan bahwa kondisi Novanto memungkinkan untuk menjalani pemeriksaan.

Novanto menjalani serangkaian tes kesehatan dari IDI di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Minggu (19/11/2017) atau dua hari setelah mengalami kecelakaan tunggal di Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Baca rangkaian berita mengenai Setya Novanto pada liputan khusus "Sepak Terjang Setya Novanto".

Rencana anggaran DKI mulai dibahas

Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta telah membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2018. Rancangan itu dipublikasikan dalam situs apbd.jakarta.go.id.

Berdasarkan Input Hasil Pembahasan Banggar DPRD DKI, ada sejumlah pos anggaran yang mengalami kenaikan. Anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, misalnya, naik lebih dari 10 kali lipat dari Rp 2,3 miliar menjadi Rp 28 miliar.

Selain itu, anggaran rehabilitasi kolam air mancur DPRD DKI Jakarta kembali muncul setelah dihapus pada tahun sebelumnya. Besar anggarannya lebih dari Rp 620 juta.

Pada rincian anggaran tersebut, ditulis ada belanja bahan atau bibit tanaman Rp 11 jutaan. Adapun sisanya digunakan untuk pemasangan batu andesit, pembongkaran keramik, dan yang lainnya.

Selain itu, ada kenaikan lebih dari 100 kali lipat untuk Sekretatriat DPRD. Jika tadinya anggaran hanya sebesar Rp 126 miliar pada Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) 2018, setelah dibahas dengan DPRD DKI Jakarta, angkanya menjadi Rp 346 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com