Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vicky Shu "Menggoyang" Resepsi Kahiyang-Bobby

Kompas.com - 08/11/2017, 15:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Suasana resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution pada Rabu (8/11/2017) siang, berlangsung meriah.

Salah satu momen kemeriahan adalah ketika penyanyi Vicky Shu "mengambil alih" mikrofon dan home band yang memeriahkan acara resepsi.

Awalnya, band pengiring melantunkan sejumlah lagu-lagu "Top 40". Namun, karena Vicky Shu tampak hadir di dalam resepsi, ia pun diminta melantunkan lagu di atas panggung.

Dengan wajah tersenyum, penyanyi bernama asli Vicky Veranita Yudhasoka itu mengiyakan permintaan pengunjung dan maju ke atas panggung.

Vicky melantunkan tiga tembang. Usai mendendangkan dua lagu, para tamu yang ikut bernyanyi dan berjoget selama Vicky bernyanyi pun berteriak, "lagi, lagi, lagi".

(Baca juga: Mengintip Aneka Camilan di Resepsi Pernikahan Kahiyang-Bobby)

Vicky menanyakan lagu apa lagi yang harus ia nyanyikan kepada para tamu.

Salah seorang tamu nyeletuk, "'Sayang', Via Vallen".

Vicky kemudian bertanya kepada panitia apakah boleh menyanyikan lagu itu. Rupanya, panitia tidak memperbolehkan.

"Enggak boleh dangdutan katanya," kata Vicky.

Akhirnya, pilihan lagu pun jatuh pada "Pergi Pagi Pulang Pagi" yang dinyanyikan oleh Armada.

Lagu itu menjadi "hadiah" terakhir yang dipersembahkan Vicky, namun ia sukses memeriahkan resepsi putri orang nomor satu di Indonesia itu.

Para tamu yang sedang mengantre untuk bersalaman dan berfoto dengan pengantin, sontak ikut bernyanyi dan berjoget bersama.

Lihat kemeriahannya dalam video di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com