Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Nasdem: Apa yang Dilakukan Jokowi Sudah Sesuai "Track"

Kompas.com - 03/11/2017, 00:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Dedy Ramanta mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan Presiden Joko Widodo, sudah sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini telihat dari tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi yang mencapai 67 persen.

"Tampaknya apa yang dilakukan presiden sudah sesuai dengan track yang direncanakan," kata Dedy, saat memberi sambutan di acara rilis survei Populi Center, di Slipi, Jakarta Barat, Kamis (2/11/2017).

Ia mengatakan, rencana Jokowi sejak awal adalah membuat kebijakan yang membawa negara ini menuju jalur yang benar. Bahkan, kata Dedy, Jokowi tidak khawatir kalau kebijakannya tersebut tidak populer.

"Pak Jokowi sudah bilang saya enggak populer enggak masalah tetapi bangsa ini, negara ini, menuju ke arah track yang benar. Ini catatah yang penting," ujar Dedy.

Baca juga : Survei Populi Center: 62 Persen Responden Puas atas Kinerja Jokowi-JK

Menurut Dedy, Jokowi enggan berpatokan mengambil kebijakan yang hanya menguntungkan elektabilitas semata karena belum tentu akan membawa negara ke jalur yang tepat.

"Kalau setiap kebijakan publik itu tendensinya adalah pertimbangan-pertimbangan elektroal, maka menjadi sempit kacamatanya (karena) melihat pertama ini rakyat suka apa enggak," ujar Dedy.

"Padahal tidak semua dalam perspektif politik yang populis itu kemudian sesuai dengan track negara," ujar Dedy.

Baca juga : Survei 10 Menteri Jokowi, Siapa yang Dianggap Paling Berprestasi?

Contohnya, lanjut Dedy, dulu pernah ada perdebatan soal penting atau tidaknya subsidi bensin. Kalau rakyat diminta memilih harga bensin Rp 5.000 karena subsidi atau Rp 8.000 yang tidak disubsidi, tentu rakyat akan memilih yang lebih murah alias yang disubsidi.

Tetapi, akibat subsidi justru akan membebankan APBN. Negara pun tidak mampu untuk membeli peralatan pertahanan atau yang lebih penting misalnya untuk pendidikan.

"Kalau anda enggak bisa beli persenjataan yang baik buat tentara, polisi, enggak bisa kasih beasiswa yang baik, maka track negara enggak bisa sesuai dengan cita-cita konstitusi," ujar Dedy.

Sebelumnya, dalam survei yang dilakukan Populi Center, 6,8 persen responden merasa sangat puas dan 55,2 persen merasa puas atas kinerja Jokowi-JK. Dengan demikian, sebanyak 62 persen masyarakat puas dengan kinerja Jokowi-JK selama tiga tahun masa kepemimpinan.

Sementara masyarakat yang merasa tidak puas dengan kinerja Jokowi-JK 35,1 persen. Rinciannya, 30,3 responden merasa kurang puas dan 4,8 persen responden merasa tidak puas.

Survei Populi Center ini dilakukan pada 19 Oktober-26 Oktober 2017 dengan jumlah responden 1.200 orang.

Survei menggunakan metode survei multistage random sampling dengan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Presiden Joko Widodo membagikan sertifikat hak guna tanah hutan bagi petani di 3 kabupaten di Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com